Isi trikora adalah salah satu materi pelajaran Sejarah. Semenjak SMP pasti kalian sudah sering mendengar pertanyaan mengenai apa isi trikora ? Apakah kalian sudah bisa menjawabnya?
Pertanyaan ini muncul ketika kalian sedang mempelajari mengenai sejarah atau biasa disebut secara umum dengan Ilmu Pengetahuan Sosial. Benar begitu bukan?
Nah, untuk detail penjelasan lebih lanjut, kalian harus memahami mengenai isi trikora, latar belakang trikora maupun mengenai dampak trikora.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Trikora
Pertanyaan dasar mengenai trikora adalah mengenai definisi dan pengertiannya. Mengenai pengertian dari trikora adalah sebagai berikut ini.
Operasi Trikora adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat.
Trikora merupakan akronim atau singkatan dari Tri Komando Rakyat.
Secara garis besar, isi trikora adalah mengenai bergabungnya Papua atau Irian Barat menjadi provinsi ke-26 di Indonesia.
Dalam mengupayakan Trikora, pemerintah Indonesia melakukan banyak hal. Baik dari aspek diplomasi, ekonomi, militer hingga konfrontasi dengan pihak Belanda.
Latar Belakang Terjadinya Trikora
Pencetusan perintah Trikora oleh presiden Soekarno tidak terlepas dari tindakan Belanda yang masih mengklaim Papua Barat sebagai provinsinya.
Padahal saat itu, Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya. Dengan demikian, seluruh bekas wilayah Hindia Belanda secara otomatis masuk menjadi daerah kedaulatan Indonesia.
Atas sebab inilah, perseteruan antar kedua negara mengenai Irian Barat mulai dibawa ke forum internasional.
Dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan di Den Haag pada 1949, permasalahan ini sempat dibahas akan tetapi kedua belah pihak tidak mencapai titik temu.
Akhirnya, keduanya sepakat akan merundingkan masalah ini satu tahun kemudian.
Tahun 1950, PBB membuat sebuah keputusan yang mengejutkan Indonesia. Keputusan tersebut berisi bahwa Papua Barat berhak untuk merdeka.
Dasar keputusan ini adalah isi Piagam PBB pasal 73e. Selanjutnya, Belanda mengundang Indonesia ke Mahkamah Internasional untuk menyelesaikan masalah ini tetapi ditolak.
Belanda secara sepihak akhirnya melakukan berbagai upaya untuk mempercepat kemerdekaan Papua Barat.
Diantaranya adalah melalui program pendidikan dengan membentuk akademi angkatan laut pada 1956. Selain itu, Belanda juga membentuk tentara Papua pada tahun 1957.
Indonesia juga tidak mau kalah, sebelum tercetusnya isi Trikora Indonesia telah menetapkan Irian Barat sebagai provinsinya.
Penetapan ini dilakukan bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1956. Sebagai provinsi Papua Barat diperintah oleh gubernur pertamanya yaitu Zainal Abidin Syah.
Isi Trikora
Pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan pelaksanaan Trikora di alun-alun Utara Yogyakarta.
Pada kesempatan ini pula, Soekarno membentuk komando Mandala. Beliau kemudian mengangkat Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima.
Tugas utama dari komando trikora ini adalah merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan operasi militer.
Tujuannya adalah untuk menggabungkan papua barat dengan Indonesia.
Isi Trikora yang diumumkan oleh Presiden Soekarno meliputi tiga perintah yaitu:
- Gagalkan pembentukkan negara boneka Papua buatan Belanda.
- Kibarkan sang merah putih di Irian Barat, tanah air Indonesia.
- Bersiaplah untuk mobilisasi umum dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air serta bangsa.
Sejarah Singkat Terjadinya Trikora
Berikut ini kami jelaskan mengenai sejarah singkat trikora:
1. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan operasi Trikora, Indonesia mempersiapkan berbagai aspek. Mulai dari segi militer, ekonomi, diplomasi, landasan udara hingga konfrontasi total.
Persiapan dari segi militer dilakukan Indonesia dengan mencari bantuan senjata ke luar negeri terutama Uni Soviet.
Kemudian, dari segi landasan udara pihak AURI mulai memperbaiki landasan udara yang rusak karena perang.
Perbaikan landasan udara ini bertujuan untuk melaksanakan operasi infiltrasi maupun terbuka di daratan Irian Barat.
Selanjutnya, dilihat dari aspek diplomasi Indonesi mulai mendekati beberapa negara dan menyarankan agar tidak memberikan dukungan kepada Belanda.
Beberapa negara itu adalah Australia, India, Pakistan, Thailand, Selandia Baru, Jerman, Perancis, Inggris.
Terakhir, dari segi ekonomi presiden Soekarno memantapkan isi trikora dengan mengeluarkan UU Nomor 86 Tahun 1958.
Isi dari Undang-Undang tersebut adalah nasionalisasi segala perusahaan milik Belanda yang ada di Indonesia.
2. Terjadinya konflik
Ketegangan antara Indonesia dan Belanda sempat menimbulkan konflik bersenjata.
Beberapa konflik bersenjata yang terjadi diantaranya adalah operasi-operasi militer yang dilakukan oleh Indonesia, pertempuran di laut Aru dan penerjunan pasukan Indonesia.
Salah satu peristiwa yang menonjol dari konflik ini adalah pertempuran laut Aru. Dalam pertempuran ini, Laksamana Yos Sudarso gugur.
3. Akhir konflik
Akhir konflik operasi trikora terbagi menjadi dua, yakni mengenai persetujuan new york dan penentuan pendapat rakyat.
Berikut ini mengenai detail penjelasannya:
a. Persetujuan New York
Kubu blok barat yang diwakili oleh Amerika Serikat khawatir bahwa pihak komunis Uni Soviet akan mengambil keuntungan dari konflik ini.
Oleh sebab itulah, Amerika Serikat mendesak Belanda untuk kembali mengadakan perundingan dengan Indonesia. Akhirnya, pada tanggal 15 Agustus 1962 terjadilah kesepakatan terhadap pesetujuan New York.
Setelah tercapainya persetujuan ini, sekutu Belanda yaitu Australia mengubah pendirian politiknya dari mendukung kemerdekaan Papua.
Selanjutnya, Australia sepakat untuk mendukung Papua untuk bergabung dengan Indonesia. Perubahan pendirian politik Australia ini dipengaruhi oleh desakan dari Amerika Serikat.
b. Penentuan Pendapat Rakyat
Pasca terjadinya persetujuan New York, maka segera diadakan penentuan pendapat rakyat. Pepera dilaksanakan pada tahun 1969 dengan Jenderal Sarwo Edhi Wibowo sebagai koordinator.
Peristiwa pelaksanaan Pepera sendiri tidak luput dari pengawasan PPB karena ada dua wakil organisasi ini. Hasil dari Pepera menunjukkan bahwa masyarakat Papua ingin bergabung dengan Indonesia.
Akan tetapi, hasil Pepera tetap menimbulkan kecurigaan terutama dari pengamat independen dan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Walaupun demikian, Amerika Serikat tetap mendukung hasil dari penentuan pendapat rakyat ini.
Persetujuan ini tidak terlepas dari motif Amerika Serikat yang tak rela Indonesia jatuh ke tangan komunis Uni Soviet.
Akhirnya, Papua bagian barat resmi menjadi provinsi ke-26 dari Republik Indonesia.
Dampak Pasca Operasi Trikora
Dampak positif yang paling dirasakan setelah penerapan isi Trikora adalah bergabungnya Papua Barat dengan Indonesia.
Akan tetapi, terdapat beberapa kebijakan Indonesia mengenai Papua Barat yang mengecewakan masyarakat lokal.
Salah satu kebijakan tersebut adalah pemberian izin kepada perusahaan asing pertama untuk mengelola tambang emas.
Pemberian izin kepada perusahaan bernama Freeport Sulphur ini dilakukan masa pemerintahan presiden Soeharto. Pemberian izin ini diberlakukan selama 30 tahun dan dapat terus diperpanjang.
Kegiatan ini tentu berakibat pada pencemaran lingkungan yang ada di Papua. Oleh karena itu, masyarakat sering melakukan protes dengan cara meledakkan pipa gas hingga menculik beberapa pegawai Freeport.
Demikian penjelasan isi trikora dan latar belakang trikora yang dapat dosenmuda.id sampaikan. Jika ada kesalahan mohon kritik dan komentar di bawah ini. Semoga membantu!
Originally posted 2022-02-19 11:54:47.