Obligasi memang memiliki karakteristik tersendiri sebagai instrumen investasi. Meskipun memiliki berbagai tipe, pada umumnya karakteristik obligasi sama dalam setiap fitur kontraknya.
Obligasi sebenarnya merupakan sumber pendanaan bagi sebuah perusahaan atau pemerintah. Secara sederhana agar mudah dipahami obligasi merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh penerbit untuk investor.
Investor akan mendapatkan return sesuai ketentuan. Agar lebih jelas simak karakteristik obligasi di bawah ini:
Daftar Isi Artikel
1. Memiliki Par Value
Par value atau nilai pokok yaitu nilai uang yang diperoleh pemegang obligasi saat jatuh tempo. Sebuah perusahaan atau pemerintah akan mengeluarkan obligasi di pasaran dengan nilai tertentu, inilah yang disebut nilai pokok.
Misalnya saja perusahaan mengeluarkan obligasi di pasaran dengan nilai 100 M, dengan syarat pembelian minimal adalah 1 M. Nilai 1 M=100 % inilah yang disebut nilai par.
2. Coupon Interest Rate
Obligasi selalu memiliki tingkat bunga kupon atau coupon interest rate yang sudah ditentukan dari awal obligasi dikeluarkan. Tingkat bunga kupon adalah pembayaran kupon per pad value.
Ketentuan pembayaran kupon ini telah ditentukan saat obligasi diterbitkan, dengan masa berlaku sampai saat jatuh tempo obligasi. Tingkat bunga kupon akan ditentukan oleh penerbit obligasi dengan nilai yang pasti menarik bagi para investor.
Kupon akan dibayarkan tiap bulan selama masa obligasi atau sesuai ketentuan penerbitnya. Namun ada juga obligasi yang tidak membayar kupon sama sekali yang dinamakan obligasi kupon nol. Kompensasinya investor akan mendapatkan diskon di bawah par value.
Baca Juga: Obligasi Syariah Adalah
3. Tanggal Jatuh Tempo Telah Ditetapkan
Karakteristik obligasi selanjutnya adalah, memiliki jatuh tempo yang sudah ditetapkan mulai awal diterbitkannya. Obligasi ini bisa digolongkan ke dalam investasi jangka menengah dan panjang tergantung masa jatuh temponya.
Jatuh tempo obligasi bervariasi bergantung pada penerbitnya dan kebutuhan modalnya. Jatuh tempo untuk jangka menengah biasanya 2-3 tahun. Untuk jangka panjang biasanya ada yang 10-15 tahun.
Saat jatuh tempo maka investor akan mendapatkan seluruh modalnya yang secara otomatis masuk ke dalam rekening yang didaftarkan. Jumlah uang akan sama dengan yang digunakan untuk membeli obligasi di awal.
4. Ada Ketentuan Penebusan
Penebusan yang dimaksud adalah menebus kembali surat utang atau obligasi sebelum jatuh tempo. Proses penebusan ini biasanya terjadi jika perusahaan mengeluarkan obligasi saat suku bunga tinggi, tapi dalam perjalannya suku bunga mengalami penurunan.
Dalam kasus tersebut, jika diteruskan maka perusahaan akan mengalami kerugian. Maka dari itu perusahaan akan melakukan penebusan obligasi sebelum jatuh tempo yang sudah ditetapkan.
Ketentuan penebusan ini sangat penting bagi perusahaan tapi bisa jadi merugikan bagi investor. Biasanya ketentuan penebusan sudah ditetapkan mulai awal penerbitan obligasi.
Baca Juga : Cara Menghitung Obligasi
5. Memiliki Ketentuan Dana Pelunasan
Dalam beberapa kasus terjadi kegagalan dalam melakukan pelunasan dana obligasi. Oleh sebab itu sangat penting memiliki ketentuan dan pelunasan obligasi untuk mengatasinya.
Dana pelunasan memang menjadi pengeluaran besar yang signifikan bagi sebuah perusahaan. Perusahaan bisa memilih metode pelunasan obligasi agar mendapatkan pengeluaran dana yang paling murah. Setidaknya ada dua cara sebagai berikut:
- Membeli kembali obligasi setiap tahunnya dalam persentase tertentu.
- Membeli obligasi yang akan diminta kembali pada pasar terbuka.
Itulah karakteristik obligasi yang tidak terpisahkan dan harus dipahami investor. Dengan adanya wawasan tentang karakteristik di atas maka akan memberikan manfaat dan sangat membantu saat memutuskan berinvestasi obligasi.
Untuk menambah wawasan lebih luas terkait investasi bisa didapatkan informasi dari web kami dosenmuda.id. Semoga bisa dijadikan referensi dalam berinvestasi.
Originally posted 2022-06-20 12:51:54.