Keanekaragaman Hayati di Indonesia memang luar biasa. Materi ini biasanya ada di dalam pelajaran Biologi sewaktu SMA.
Berbicara mengenai alam, pasti selalu ada keterkaitan dengan Bumi. Bumi sendiri adalah satu-satunya planet yang dapat dijadikan tempat tinggal dan tempat menjalankan kehidupan di galaksi bima sakti.
Bumi dan seisinya tidak hanya diisi oleh makhluk hidup saja yang termasuk dalam komponen biotik, namun juga diisi komponen abiotik. Keragaman yang ada di bumi inilah yang disebut keanekaragaman hayati.
Untuk lebih jelas, akan dijabarkan seputar materi ini yang dimulai dari pengertian keanekaragaman hayati, manfaat keanekaragaman hayati, tingkatan keanekaragaman hayati, contoh dan upaya pelestariannya.
Daftar Isi Artikel
Pengertian
Adapun banyak sekali pengertian mengenai keanekaragaman hayati sendiri. Mulai dari menurut para ahli dan menurut sumber terpercaya seperti Wikipedia dll.
1. Pengertian Keanekaragaman Menurut Rahayu
Menurut Rahayu melalui buku yang terbit pada tahun 2006, keanekaragaman ekosistem merupakan salah satu hal yang terpenting di bumi.
Digunakan sebagai fungsi iklim, indikator agar bisa mengetahui suatu perubahan pada ekosistem dan sistem ekologi. Dapat dijadikan pula salah satu aspek yang mempengaruhi suatu perkembangan dan stabilitas.
2. Pengertian Keanekaragaman Menurut Pahlewi
Menurut Pahlewi (2007), keanekaragaman hayati atau biodiversitas di Indonesia cukup tinggi. Negara kita memiliki iklim tropis yang dikenal sebagai megabiodiversitas.
Hal ini dipengaruhi faktor, salah satunya adalah iklim yang mendukung flora dan fauna berkembang beserta bertahan hidup.
3. Pengertian Keanekaragaman Menurut Kuswanda
Menurut Kuswanda (2009) menyebutkan bahwasanya keanekaragaman hayati adalah suatu kekayaan yang ada di bumi terkait makhluk hidupnya.
Tidak hanya makhluk hidup, karena ia adalah kekayaan ekosistem, genetika dan mikroorganisme yang ada di dalam bumi. Sesuai dengan namanya biodiversitas diartikan sebagai aneka pendukung bumi yang memiliki banyak jenis.
4. Pengertian Keanekaragaman Menurut Wikipedia
Menurut Wikipedia keanekaragaman hayati adalah tingkat variasi bentuk kehidupan dalam mengingat ekosistem bioma spesies atau seluruh planet.
Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Keanekaragaman hayati ini adalah sebagian fungsi dari iklim. Pada habitat darat, daerah tropis biasanya kaya sedangkan daerah kutub biasanya lebih sedikit.
Manfaat Keanekaragaman Hayati
Di dalam bumi keanekaragaman hayati memiliki banyak manfaat yang vital bagi berlanjutnya hidup seluruh makhluk yang tinggal.
Keragaman hewan dan tumbuhan di dalam bumi memenuhi segala macam kebutuhan yang diperlukan oleh kita sebagai manusia.
Kebutuhan yang dipenuhi oleh ketiganya tak hanya mencakup kebutuhan primer, namun juga kebutuhan sekunder. Contoh kebutuhan primer manusia adalah papan, sandang dan pangan.
Kebutuhan papan dipenuhi oleh aneka tumbuhan seperti pohon kayu yang diolah hingga menjadi bahan utama pembuatan rumah. Kebutuhan sandang dipenuhi oleh tumbuhan seperti pohon kapas dan hewan domba dll.
Sedangkan, kebutuhan pangan dipenuhi oleh berbagai jenis tumbuhan dan hewan seperti daging, susu dan sayur beserta aneka buah.
Kemudian, untuk keburuhan sekunder, seperti alat transportasi dipenuhi oleh hewan seperti sapi, kuda dan hewan unta di kawasan padang pasir.
Untuk lebih memperjelas manfaat keanekaragaman hayati akan dijelaskan seperti berikut ini:
1. Sumber dan Pangan
Pangan adalah suatu hal yang wajib dimiliki seluruh makhluk hidup agar dapat bertahan hidup. Seperti yang dijelaskan tadi, biodiversitas ini memilik manfaat sebagai bahan pangan guna memenuhi energi dan nutrisi.
Keanekaragaman hatai tumbuhan dan hewan memberi pilihan bagi manusia untuk memilih jenis yang dibutuhkan. Sesuai dengan penelitian, negara Indonesia memiliki ratusan jenis tanaman penghasil bahan pangan.
Tercatat sekitar 400 spesies penghasil buah dan 370 spesies penghasil sayuran beserta 55 spesies penghasil rempah dan lain sebagainya.
Di negara ini pun tercatat kurang lebih tumbuh 70 jenis spesies penghasil umbi yang tentunya menambah kekayaan alam ini. Biodiversitas pun tak kalah menakjubkan, banyak ratusan spesies penghasil daging, susu dan kulit.
Karbohidrat dapat diperoleh manusia dari jagung, gandum dan berbagai jenis umbi seperti ketela, talas dan lain sebagainya yang sangat melimpah.
Protein manusia dapat dicukupi dari hasil hewan seperti telur dan daging ikan, beserta aneka hewan laut lainya. Pemenuh gizi dan mineral akan didapatkan dari buah dan sayuran seperti sayur bayam dan buah jeruk.
Sedangkan, sebagai sumber sandang, tanaman banyak yang dijadikan sebagai pelengkap seperti pohon kapas, untuk hewan yaitu biri-biri.
Tak luput, bulu hewan domba kerap dijadikan bahan utama pembuatan jaket yang bisa digunakan pada musim dingin. Serat yang dihasilkan ulat sutera juga dijadikan bahan utama pembuatan kain.
2. Sumber Obat
Tumbuhan yang dapat dijadikan obat tumbuh sebanyak 940 spesies di Indonesia dan 250 diantaranya menjadi obat herbal yang sangat digemari masyarakat.
Tumbuhan yang dipakai untuk obat biasanya yaitu pohon kina dengan fungsi sebagai obat penyakit malaria karena kandungan alkaloidnya. Selain itu, buah mengkudu juga menurunkan tekanan darah yang tinggi.
Daging dari hewan buas dengan bisa yaitu ular juga bermanfaat untuk obat kulit seperti kulit gatal. Bahan lemak dari daging ular juga dipercaya memiliki khasiat dalam penyembuhan berbagai penyakit kulit.
Contoh lainnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh siapapun yang meminumnya.
3. Sumber Kosmetik
Manfaat dari keanekaragaman hayati tak hanya terhenti sampai bahan sandang dan pangan serta obat. Bidang kosmetika dan perawatan tubuh adalah salah satu manfaatnya.
Tumbuhan yang kerap digunakan untuk kosmetik yaitu lidah buaya, pandan dan aneka bunga seperti mawar dan melati.
4. Sumber Penghasilan
Keberagaman yang melimpah di negara ini memberikan efek dan dampak yang luar biasa bagi perekonomian warganya. Sekitar 80% penduduk Indonesia yang bekerja sebagai petani memang menjadi salah satu alasan kuat,
Tak hanya petani saja, para peternak dan pengolah perkebunan juga merasakan dampak yang tentunya sama. Para petani memasarkan hasil panennya seperti tanaman padi yang diolah menjadi nasi.
Peternak dapat memasarkan telur, daging dan susu beserta hasil hewan yang mereka rawat dalam jangka waktu tertentu. Para pengolah perkebunan juga akan menghasilkan rupiah dari hasil panen teh, umbi dan palawija.
5. Sumber Plasmah Nuftah
Plasma nuftah adalah seluruh organisme yang meliputi tumbuhan dan hewan serta organisme lain yang berkemampuan mewariskan sifat dari gen.
Plasma nuftah mempunyai manfaat yang beragam diantaranya sebagai penghasil organisme baru yang unggul seperti padi raja lele. Padi ini memiliki rasa yang pulen dan lezat apabila telah selesai dimasak.
Tingkat Keanekaragaman Hayati
Biodiversitas dapat terjadi pada berbagai tingkatan dalam kehidupan, dimulai dari organisme tingkat rendah hingga organisme tingkat tinggi.
Secara garis besar, biodiversitas ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yakni keanekaragaman gen; keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman ekosistem.
1. Keanekaragaman Gen
Biodiversitas pada tingkatan ini menyebabkan variasi antar individu dalam satu spesies. Contoh dari biodiversitas pada tingkat gen ini misalnya perbedaan antara varietas padi.
Varietas ini bermacam-macam sekali, ada varietas rojolele; cianjur; IPB 3S; IR, dan kapuas. Tanaman mangga pun memiliki biodiversitas gen yang mencolok, misalnya varietas harum manis, bali, gadung dan si manalagi.
Manusia pun merupakan contoh biodiversitas gen yang paling mencolok. Manusia, meskipun spesiesnya sama yakni Homo Sapiens, tetapi manusia memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan manusia lainnya.
Ini terjadi karena adanya variasi gen yang berbeda setiap individunya. Gen sendiri adalah materi dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme.
Gen ini, menyebabkan adanya suatu variasi yang nampak (fenotipe) dan variasi yang tidak nampa (genotipe). Susunan gen ini akan berbeda karena gen merupakan hasil dari campuran gen betina dan gen jantan.
2. Keanekaragaman Spesies
Keanekeragaman tingkat ini lebih menampilkan suatu perbedaan yang mencolok dari tingkat gen seperti perbedaan kucing dan macan.
Dua hewan ini bila dilihat sekilas mempunyai kekerabatan yang dekat, namun morfologi yang mereka miliki cukup berbeda. Sebagai contoh lain yaitu perbedaan kerbau dan banteng juga perbedaan tingkat spesies.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya, baik itu faktor biotik ataupun faktor abiotik. Faktor biotik merupakan bagian-bagian dalam ekosistem yang merupakan makhluk hidup contohnya tumbuhan.
Sedangkan, faktor abiotik merupakan bagian dalam ekosistem yang tidak hidup misalnya iklim, cahaya, air, tanah, tingkat keasaman tanah, dan kandungan mineral dalam tanah.
Faktor biotik maupun abiotik ini beranekaragam, maka dari itu tersusunlah ekosistem atas 2 faktor. Tetapi, ini juga tetap memiliki perbedaan antar ekosistem satu dengan ekosistem lainnya.
Berbagai jenis ekosistem ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Ekosistem Lumut
Ekosistem lumut merupakan ekosistem yang mayoritas lingkungannya ditumbuhi oleh tumbuhan lumut. Biasanya ekosistem ini terdapat di daerah yang bertemperatur rendah, seperti di puncak gunung dan perbukitan.
Hewan yang berada di ekosistem ini biasanya adalah hewan yang berbulu tebal dan toleran terhadap suhu yang dingin.
b. Ekosistem Hutan Berdaun Jarum
Ekosistem hutan berdaun jarum berada di daerah sub tropis. Ekosistem ini biasanya tumbuh pada suhu yang relatif rendah.
c. Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Ekosistem ini biasanya terdapat di daerah tropis dengan ciri khas utama tumbuhan yang memiliki keberegaman. Ekosistem ini memiliki keanekaragaman hatai yang sangat besar.
Indonesia yang memiliki ekosistem ini dikenal sebagai negara megabiodiversity karena memiliki jutaan spesies makhluk hidup.
d. Ekosistem Padang Rumput
Ekosistem ini didominasi oleh rerumputan dan terdapat di daerah yang memiliki iklim yang cukup kering. Ekosistem ini misalnya terdapat di hutan-hutan Afrika.
e. Ekosistem Padang Pasir
Ciri utama dari ekosistem ini adalah adanya tumbuhan kaktus yang hanya membutuhkan sedikit air untuk hidup. Hewan yang ada disini antara lain adalah reptil, mamalia kecil, dan berbagai jenis burung.
f. Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai didominasi oleh hewan-hewan seperti kepiting, serangga, dan burung-burung pantai.
Contoh Keanekaragaman Hayati
Ada banyak sekali mengenai contoh dari keanekaragaman hayati antara lain adalah sebagai berikut:
1. Jenis Kacang
Contoh biodiversitas ini ada pada aneka jenis kacang, seperti kacang hijau; kacang tanah; dan kacang kapri serta buncis. Keanekaragaman ini masuk dalam kategori biodiversitas gen.
Mereka masuk dalam jenis Papilonaceae, namun memiliki perbedaan yang cukup berarti. Perbedaan itu diantaranya perbedaan bentuk, rasa dan ciri fisik serta fisiologis.
2. Jenis Kucing
Jenis kucing yang dimaksud ialah jenis Felidae diantaranya adalah kucing, harimau, singa dan macan serta citah. Kelima jenis hewan ini memiliki ciri fisik seperti warna dan bentuk yang berbeda.
Namun, sesungguhnya mereka memiliki beberapa kesamaan fisiologis. Mereka juga memiliki ukuran tubuh yang perbedaannya terlihat cukup mencolok antara satu dengan yang lain.
3. Jenis Jahe
Jahe merupakan jenis tumbuhan yang masuk ke dalam keluarga Zingiberaceae dengan biodiversitas yang cukup banyak. Jenis tumbuhan yang masuk ke dalam keluarga ini mudah ditemukan perbedaannya.
Beberapa contoh dari keluarga ini diantaranya gandasuli, bengle, jahe, kencur, kunyit, lempuyang, lengkuas, dan pacing serta temu.
4. Jenis Terong
Contoh dari biodiversitas yang keempat yaitu dari keluarga Solanaceae atau keluarga jenis terong seperti mentimun, tomat, melon dan lenca.
Tak hanya itu saja, semangka dan cabai juga masuk ke dalam jenis ini dan mereka semua memiliki banyak perbedaan. Perbedaan yang cukup mencolok dari mereka semua yaitu dari segi bentuk, rasa dan ciri morfologis.
5. Jenis Palem
Keanekaragaman hayati juga menjumpai keluarga palmae atau palem dengan contoh pohon aren, kurma, kelapa dan salak serta sawit.
Walau masuk ke dalam satu keluarga yang sama yaitu Palmae, mereka semua memiliki banyak perbedaan yang cukup berarti. Perbedaan tersebut diantaranya bentuk buah, daun, bunga, usia dan bentuk batang dll.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Di Indonesia keanekaragamannya dapat dikelompokkan menjadi berikut ini:
1. Berdasarkan Karakteristik Wilayah
Berdasarkan geografis Indonesia terletak di antara 6° LU – 11° LS dan 95° – 141° BT, artinya Indonesia berada di daerah tropis. Batasan daerah tropis sendiri adalah 23,5° LU dan 23,5° LS.
Daerah tropis memiliki ciri khas dimana suhu rata-ratanya adalah antara 26° C – 28° C dengan curah hujan yang tinggi antara (700-7000 mm/tahun) dan memiliki tanah yang cukup subur.
Indonesia juga terletak diantara dua rangkaian pegunungan muda, yaitu sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania. Berdasarkan hal ini Indonesia sering disebut sebagai negara ring of fire.
Banyaknya gunung berapi yang ada di Indonesia menyebabkan tanah yang ada menjadi subur, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera. Namun sayang, banyaknya pencemaran tanah menjadikan tanah berbahaya.
Keadaan abiotik yang bervariasi juga membuat Indonesia kaya akan flora dan fauna. Tidak lepas dari segi wilayah yang sangat luas.
Indonesia memiliki 10% jenis tanaman dari seluruh spesies tanaman yang ada di dunia, 16% spesies herpetofauna, 12% spesies mamalia, dan 17% spesies burung di dunia.
Sejumlah spesies pun bersifat endemik yang artinya spesies tersebut hanya ada di Indonesia dan tidak ditemukan di wilayah manapun di seluruh dunia.
Contoh flora dan fauna endemik di Indonesia:
- Burung Cenderawasih di Papua
- Burung Maleo di Sulawesi
- Komodo di Taman Nasional Komodo
- Anoa di Sulawesi
- Rafflesia Arnoldii yang tersebar di Pulau Sumatera
2. Berdasarkan Persebaran Organisme
Persebaran makhluk hidup di muka bumi dipelajari dalam cabang ilmu biologi yang disebut dengan biogeografi. Studi mengenai penyebaran spesies ini menunjukan bahwa spesies berasal dari satu tempat.
Kemudian, terjadi diferensiasi pada spesies tersebut karena menyebar ke berbagai arah sesuai dengan keadaan alam yang ditempatinya.
Isolasi geografi yang merupakan pembatasan spesies untuk menyebar dan berkompetisi menyebabkan adanya perbedaan susunan flora dan fauna di berbagai tempat.
Isolasi geografi ini bisa disebabkan oleh penghalang geografi (barrier) seperti gunung yang tinggi, gurun pasir, lautan, dan sungai yang lebar dan juga dalam.
Berdasarkan adanya persamaan fauna di wilayah-wilayah tertentu di muka bumi, Alfred Russel Wallace mengklasifikasikan bumi menjadi 6 daerah biogeografi, yaitu:
- Nearktik (Amerika bagian utara)
- Palearktik (daerah Asia sebelah utara pegunungan Himalaya, Eropa dan Afrika, serta Gurun Sahara)
- Neotropikal (Amerika Selatan bagian tengah)
- Oriental (Asia, Himalaya bagian selatan)
- Ethiopia (Afrika)
- Australia (Australia dan pulau sekitar)
Fauna di Indonesia sendiri mencermikan daerah biogeografi Australia dan oriental. Pembagian wilayah ini dibagi menjadi 3 biogeografi di Indonesia.
Pembagiannya adalah biogeografi oriental, peralihan, dan australia. Batas antara oriental dan peralihan disebut dengan garis Wallace dan batas antara biogeografi australia dan peralihan adalah batas weber.
Kepulauan di Indonesia merupakan pertemuan dua biogeografi, yaitu oriental dan australia. Biogegorgrafi oriental memiliki ciri khas fauna yang sangat kaya akan tipe mamalia dan biogeografi australia miskin jenis mamalia.
Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Seluruh makhluk hidup dan pendukung yang ada di bumi sudah sewajibnya dijaga dan dirawat dengan segala upaya apapun agar terjamin kelestariannya.
Maka dari itu, pelestarian keanekaragaman hayati harus dilakukan agar plasma nuftah terhindar dari ancaman kepunahan. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
1. Cagar Alam
Contoh cagar alam yaitu yang ada di Pulau Sumatera adalah cagar alam bunga bangkai dan cagar alam pulau anak krakatau.
Cagar alam didefinisikan sebagai suatu kawasan di alam yang punya sebuah ciri khas mulai dari makhluk hidupnya hingga ekosistemnya.
Cagar alam juga memiliki tujuan untuk melindungi ekosistem yang kelangsungannya berjalan secara alami.
2. Suaka Margasatwa
Contoh dari upaya kedua ini yaitu muara angke, jaya wijaya dan pusat pelatihan gajah dengan tujuan untuk melakukan pembinaan.
Suaka margasatwa adalah kawasan alami dari alam dengan ciri khas di dalamnya terdapat jenis satwa yang unik. Satwa yang unik tersebut kemudian dibina sesuai dengan habitat aslinya agar terjamin hidupnya.
3. Taman Nasional
Taman nasional yang ada di Indonesia diantaranya yaitu taman nasional lorentz, cenderawasih dan bunaken serta karimun jawa.
Taman nasional memiliki ekosistem yang alami lalu dikelola dengan tujuan untuk penelitian, pariwisata atau aset budaya serta tempat rekreasi.
Taman ini juga dikelola dengan sistem zonasi dan dapat digunakan untuk penunjang ilmu pendidikan.
Nah itulah, pengertian keanekaragaman hayati, manfaat keanekaragaman hayati, tingkatan keanekaragaman hayati, contoh keanekaragaman hayati dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
Semoga artikel dari kami dosenmuda.id dapat bermanfaat bagi kalian semuanya! Terimakasih dan mohon kritiknya.
Referensi:
https:// thegorbalsla.com/keanekaragaman-hayati/
https:// foresteract.com/keanekaragaman-hayati/
https:// id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_hayati
Originally posted 2022-07-19 19:24:18.
1 thought on “Keanekaragaman Hayati”