Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Dosen Muda

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit merupakan sebuah tema yang tentunya akan kami bahas pada artikel kali ini secara runtut dan jelas.

Menginjak bangku SMP, Anda sudah diperkenalkan dengan materi larutan. Apa sih sebenarnya mengenai pengertian larutan sendiri?

Secara singkat, larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Zat terlarut umumnya jumlahnya lebih sedikit daripada zat pelarut.

Contoh larutan gula, larutan garam dapur, larutan alkohol dan lain sebagainya. Larutan umumnya berfase cair (liquid = l) dengan pelarut air.

Tetapi, ada juga larutan yang berfase padat (solid = s) seperti kuningan, stainless steel, dan lain sebagainya, ataupun gas (g) seperti udara.

Ada pernyataan penting bahwasanya larutan elektrolit dan non elektrolit dapat ditentukan berdasarkan gaya hantar listrik.

Nah, tahukah Anda larutan apa saja yang termasuk ke dalam larutan elektrolit? Serta, larutan apa saja yang termasuk larutan non elektrolit?

Pembahasan secara lengkap dan jelas, ada di bawah ini ya! Pastikan Anda menyimak dengan baik dan memahami bagian-bagian nya.

Pengertian

Hasil Pengujian Daya Hantar Listrik Larutan

Penjelasan gambar diatas merupakan hasil pengujian daya hantar listrik terhadap:

  • Larutan Non Elektrolit
  • Larutan Elektrolit Lemah
  • Larutan Elektrolit Kuat

Bagaimana menurut Anda mengenai pengertian larutan itu sendiri? Sebenarnya, sudah kami jelaskan ya diatas secara singkat apa yang dimaksud dengan larutan.

Sudah baca kan yang diatas? Alhamdulilah bagus deh! Untuk itu, mari kita mulai pembahasannya dari mulai pengertian ya!

1. Pengertian Larutan

Jika ada soal mengenai “jelaskan pengertian larutan” tentunya Anda harus bisa menjawabnya. Lalu, apa jawabannya?

Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut.

Zat terlarut adalah zat yang terdispersi (tersebar secara merata) dalam zat pelarut. Zat terlarut memiliki jumlah yang lebih sedikit dalam campuran.

Ini, biasa disebut dengan solute. Sedangkan, zat pelarut adalah zat yang mendispersi (fase pendispresi) komponen-komponen zat terlarut.

Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut disebut sebagai solvent.

2. Pengertian Larutan Elektrolit

Lalu, apa sih pengertian larutan elektrolit? Pasti, akan muncul pertanyaan seperti itu bukan?

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

Larutan yang menunjukan gejala-gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit.

3. Pengertian Larutan Non Elektrolit

Secara umum, pengertian larutan non elektrolit itu apa sih? Berikut ini adalah jawaban secara lengkap.

Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji.

Larutan yang menunjukan gejala-gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan nonelektrolit.

Adapun sebagai kesimpulan mengenai perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit adalah:

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Sudah paham stoikiometri dan ikatan kimia?

Ciri Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Adapun untuk ciri-cirinya dapat dimulai dari larutan elektrolit terlebih dahulu. Apa saja sih ciri-ciri larutan elektrolit?

Ciri-Ciri Larutan Elektrolit

Ciri-ciri larutan elektrolit disini terbagi menjadi 3, apa saja ciri-cirinya? Berikut ini adalah jawabannya:

1. Larutan Elektrolit Kuat (LEK)

  • Menghantarkan arus listrik yang kuat.
  • Terurai dengan sempurna.
  • Larutan elektrolit kuat memiliki derajat ion (A) A = 1.
  • Pada pengujiannya LEK memiliki nyala lampu yang sangat terang dan memiliki gelembung gas banyak.

2. Larutan Elektrolit Lemah (LEM)

  • Menghantarkan listrik yang lemah.
  • Tidak semuanya terurai.
  • Memiliki derajat ion (A) o < A < 1.
  • Pada pengujian LEM memiliki nya lampu redup dan memiliki gelembung gas sedikit.

3. Larutan Non Elektrolit (LNE)

  • Tidak bisa terurai.
  • Tidak bisa menjadi penghantar arus listrik.
  • Memiliki derajat ion (A) A = o.
  • Pada pengujian LNE, lampu tidak dapat menyala dan gelembung gas tidak ada.

Ciri-Ciri Larutan Non Elektrolit

Adapun untuk ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

  • Tidak terionisasi.
  • Tidak dapat menghantarkan listrik.
  • Tidak memiliki gelembung.
  • Lampu tidak menyala.

Nah, bagaimana untuk saat ini sudah sedikit paham bukan mengenai ciri-cirinya? Jika ada soal mengenai sebutkan ciri-ciri larutan elektrolit dan non elektrolit Anda harus bisa menjawabnya!

Contoh Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Contoh Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Apabila dilihat dari hasil pengujian larutan pada gambar diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ada banyak.

Yakni, larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka, air aki, air laut, air kapur, dan larutan H2S. Adapun larutan yang tidak menghantarkan arus listrik yaitu larutan urea, alkohol, dan glukosa.

Nah, coba lagi Anda perhatikan data larutan yang bersifat elektrolit. Ternyata, ada larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji dan ada pula yang tidak.

Tetapi, semuanya menimbulkan gejala hantaran listrik berupa adanya gelembung gas. Larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa lampu menyala dan membentuk gas disebut elektrolit kuat.

Contohnya adalah HCl, air aki, air laut, dan air kapur. Adapun, elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala tetapi menimbulkan gelembung gas termasuk elektrolit lemah.

Contohnya yaitu larutan amonia, larutan cuka, dan larutan H2S. Lalu, tahukah Anda mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik? Sedangkan larutan non elektrolit tidak?

Jadi, larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion negatif (anion).

Arus listrik merupakan arus elektron. Pada saat dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektron tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan.

Mungkin lebih jelasnya contoh larutan elektrolit dan non elektrolit adalah di bawah ini:

Contoh Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Bagaimana? Sudah sedikit tercerahkan mengenai materi kali ini? Semoga Anda dapat memahami segera mungkin. Jika ada pertanyaan, silakan komentar di bawah ya!

Contoh Penggunaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Tentunya Anda pasti bertanya-tanya kan? Bagaimana sih penggunaan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit dalam kehidupan sehari-hari?

Dalam kehidupan kita sehari-hari sering menggunakan larutan elektrolit dan non elektrolit. Contohnya adalah sebagai berikut ini:

  1. Baterai untuk jam, kalkulator, handphone, remote control, mainan, dan lain sebagainya. Baterai menggunakan larutan amonium klorida (NH4Cl), KOH, atau LiOH agar dapat menghasilkan arus listrik.
  2. Aki dipakai untuk menstarter kendaraan, menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4).
  3. Oralit diminum penderita diare supaya tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung komponen larutan elektrolit untuk memungkinkan terjadinya daya hantar listrik yang diperlukan impuls saraf bekerja.
  4. Air sungai dan air tanah mengandung ion-ion. Sifat ini digunakan untuk menangkap ikan dengan menggunakan setrum listrik.
  5. Air suling digunakan untuk membuat larutan dalam percobaan kimia adalah non elektrolit sehingga hanya mengandung sedikit ion-ion.

Itulah tadi merupakan 5 contoh kegunaan larutan elektrolit dan non elektrolit dalam kehidupan kita. Anda bisa menambahkan pada komentar di bawah.

Cara Pengujian

Untuk dapat mengetahui apakah suatu larutan tergolong elektrolit atau bukan elektrolit, bisa digunakan rangkaian elektrode yang terbuat dari logam yang dapat menghantarkan arus listrik.

Kemudian elektrode tersebut dihubungkan ke sumber arus listrik seperti baterai dan lampu pijar.

Dua elektrode dipasang terpisah dan dimasukkan ke dalam wadah atau tabung yang telah berisi larutan yang akan diuji.

Cara Pengujian Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Kemudian proses pengamatan dilakukan, jika setelah elektrode dimasukkan ke dalam larutan lalu lampu pijar menyala maka larutan tersebut bersifat elektrotik.

Pengamatan lainnya yang akan didapat yaitu adanya gelembung udara di sekitar elektrode. Jika lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung maka dapat dipastikan jika larutan termasuk non elektrolit.

Demikian materi dari kami dosenmuda.id semoga bermanfaat ya! Terimakasih telah berkunjung dan salam sukses!

Referensi:

https:// blog.ruangguru.com/memahami-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit
https:// materikimia.com/ciri-ciri-larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit/

Originally posted 2022-05-25 14:26:01.

Baca Juga

Bagikan:

Dosen Muda

Hamba Allah yang ingin menjadi orang bermanfaat bagi sesama manusia. Suka travelling dan wisata kuliner.

Tags

Leave a Comment