Norma Kesusilaan adalah bentuk dari norma yang memberikan arahan terhadap cara untuk melakukan ibadah dan juga tingkah laku yang dimiliki oleh manusia di dalam melakukan pemutusan terhadap segala macam hal yang dimana haruslah dilakukan, dihindari dan juga ditentang.
Bagaimana menurutmu jika di kehidupan masyarakat tidak ada yang mengatur tatanan atau tingkah laku manusia? Pasti sudah berantakan tata hidup masyarakat sehari-hari.
Mungkin saja banyak terjadi kejahatan, tindakan asusila, dan berbagai hal buruk lainnya. Beberapa orang beranggapan norma ini ada keterkaitan dengan norma agama.
Pelanggaran yang dilakukan terhadap norma kesusilaan seringkali dianggap sebagai pelanggaran terhadap ajaran agama. Untuk penjelasan lebih lanjut yuk coba pahami materi dibawah ini.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Norma Kesusilaan
Norma Kesusilaan dalam bahasa lain disebut dengan mores. Norma ini berasal dari hati nurani yang dipraktikkan berulang-ulang dan menjadi kebiasaan.
Norma kesusilaan berasal dari dua kata yaitu Norma dan Susila. Norma sendiri berarti pedoman-pedoman yang mengatur tingkah laku seseorang dalam kelompok masyarakat.
Sedangkan, susila adalah tindakan-tindakan yang baik dan dianggap layak untuk dilakukan dalam sekelompok masyarakat. Tindakan yang susila sangat bergantung pada kelompok masyarakat yang ada.
Sederhananya dapat kamu simpulkan selama kamu menaati atau menganut norma ini, kamu akan bertindak manusiawi.
Definisi lain yang dapat kamu pelajari adalah suatu aturan maupun ketentuan sosial yang berguna untuk mengatur mengenai cara manusia untuk berperilaku secara umum serta bersumber dari hati nurani manusia itu sendiri.
Sifat Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan sifatnya lokal dalam suatu masyarakat tertentu dan tidak abadi. Mereka yang melanggar norma susila akan mendapatkan sanksi yang bersifat individu, yaitu dikucilkan dari masyarakat, rasa malu, penyesalan batin.
Mungkin dibawah ini ada 5 sifat dari norma kesusilaan yang dapat kamu pahami secara baik dan benar. Yuk, pahami penjelasannya secara lengkap.
1. Bersifat Lokal
Norma kesusilaan sendiri bersifat lokal. Diakui di masyarakat tertentu dan belum diterima oleh masyarakat lain. Kecuali jika norma ini masuk kedalam norma agama atau norma hukum, maka sifatnya berubah.
Misalnya begini ya contohnya, cara berpakaian yang sopan. Nah, sopan menurut orang Indonesia akan berbeda dengan orang Eropa. Berlaku pula dengan cara bicara yang sopan.
Ada etnis atau wilayah yang sopan dengan lembut dan pelan (misal: jogja, solo, semarang). Sedangkan etnis lain bicara dengan suara keras termasuk sopan asal tidak menyakiti hati (misal: ngapak).
2. Bersifat Relatif
Beberapa norma kesusilaan bersifat sementara atau relatif. Seiring dengan zaman yang berkembang, hal-hal tersebut kemudian berubah.
Contoh nyatanya hubungan orang tua dan anak. Pada zaman dahulu anak tidak diperbolehkan membantah orang tua, harus memenuhi keinginan orang tua.
Sekarang? Hal tersebut berbeda, orang tua harus tetap di hormati namun keinginan anak juga menjadi kebebasan dalam kehidupan anak. Jadi, hal-hal pertengakaran orang tua dan anak dapat dihindari.
3. Bersifat Tidak Mengikat
Norma kesusilaan tidak bersifat mengikat seperti halnya norma hukum. Tidak ada kewajiban bagi individu atau perorangan untuk mematuhinya.
Apalagi, jika perbuatan melanggar norma tidak diketahui oleh orang lain. Akibatnya norma ini cukup sering dilanggar, dan hati nurani sering kali diabaikan atau di singkirkan.
Contoh kecilnya adalah sejak kecil sudah terbiasa melakukan pencurian. Karena tidak ada yang tahu, maka terus dilakukan hingga dewasa. Selanjutnya itu akan menjadikan kebiasaan hingga sampai kepada kasus korupsi.
4. Bersifat Tidak Memaksa
Kaidah kesusilaan juga tidak bersifat memaksa dalam pelaksanaannya. Oleh sebab itu, pengaruh lingkungan dapat membuat hati nurani yang seharusnya dimiliki dapat hilang begitu saja.
Tidak semua orang mau mendengarkan hati nuraninya karena kesombongan, karena harga diri dan karena hawa nafsu akan materi.
5. Tidak Ada Sanksi Fisik
Kaidah kesusilaan tidak memberikan sanksi secara fisik. Setiap pelanggaran yang dilakukan, hanya berakibat pada dampak psikologis.
Bila sesuatu berakibat sangat buruk di kemudian hari maka akan timbul penyesalan. Sementara, jika pelanggaran diketahui orang lain, individu akan merasa malu. Di cap sebagai orang yang tidak berakhlak dan sebagainya.
Tujuan Norma Kesusilaan
Secara garis besar, berikut adalah tujuan norma kesusilaan secara umum:
- Menjaga agar suatu kelompok masyarakat tidak terjerumus kedalam perbuatan yang dianggap asusila atau melenceng.
- Menjaga kondisi sosial serta status sosial yang sudah mengakar di masyarakat.
- Menjaga garis besar panduan pola kelakuan seorang individu dalam suatu kelompok masyarakat.
- Menjaga homogenitas budaya dan nilai-nilai dari suatu kelompok masyarakat.
Nah, bisa ditarik kesimpulan bahwa kaidah kesusilaan adalah norma yang bertujuan untuk mengatur tingkah laku manusia di suatu masyarakat.
Tetapi, norma ini tidak berasal dari hukum yang jelas, melainkan dari kebiasaan-kebiasaan serta hati nurani yang ada di suatu kelompok masyarakat.
Sumber Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan sumber asalnya berasal dari hati nurani manusia dimana ada sanksi berupa penyesalan atau dikucilkan dari orang-orang sekitar.
Nilai-nilai ini jelas berasal dari kepercayaan, budaya dan tingkah laku yang dianggap normal di kelompok masyarakat tersebut. Nilai ini juga berasal dari hati nurani atau buah pikir kelompok masyarakat tersebut.
Maka dari itu, seperti yang sudah kita jelaskan diatas, norma ini memiliki variasi yang sangat tinggi antar wilayah. Daerah dengan karakteristik dan nilai yang berbeda, tentu akan memiliki standar susila yang berbeda juga.
Fungsi Norma Kesusilaan
Fungsi dari norma kesusilaan adalah menjaga keharmonisan dalam kehidupan antar manusia. Kegunaan norma kesusilaan agar manusia memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan kesusilaan yang baik.
Dengan adanya kaidah kesusilaan, kita dapat mengatakan aturan ini mencegah tindakan-tindakan yang dapat menghancurkan kehidupan orang lain.
Keuntungan kesopanan lain dari keberadaan standar ini adalah sebagai alat kontrol atau kontrol sosial. Perusahaan dapat mengontrol bahwa seseorang tidak menyimpang dari kesopanan. Sudah belajar belum tentang norma kesopanan?
Kontrol masyarakat dapat berupa tuduhan atau bahkan hukuman. Harus diingat bahwa standar ini mungkin tumpang tindih dengan norma-norma lain, seperti standar kesopanan, agama dan hukum.
Ciri-Ciri Norma Kesusilaan
Berikut adalah ciri-ciri norma kesusilaan dan penjelasannya:
1. Hati Nurani
Kaidah kesusilaan bersumber pada hati nurani. Terkadang, hati nurani seringkali terkalahkan oleh berbagai hal dan kepentingan. Sehingga, hati nurani sering kali diabaikan dan kaidah kesusilaan ditiadakan.
2. Lokal
Kaidah kesusilaan bersifat lokal atau tidak universal seperti halnya norma agama. Setiap wilayah dan masyarakatnya mempunyai beberapa aturan tersendiri.
Di Indonesia, secara kesusilaan tidak baik berteriak terhadap orang tua. Namun, di masyarakat Eropa jelas lebih bebas dalam penyampaian kebebasan berpendapat.
3. Rasa Malu
Rasa malu adalah sebagai sanksi pada diri sendiri atau masyarakat ketika kita tidak melaksanakan kaidah kesusilaan. Malu jika kita salah kostum atau salah pakaian, malu berteriak-teriak di ruangan rapat dan sebagainya.
4. Penyesalan
Penyesalan juga termasuk sanksi yang dirasakan oleh diri sendiri. Mungkin, orang lain tidak paham kalau diri kita melanggar kaidah kesusilaan. Penyesalan akan menjadi dampak di kemudian hari dan dirasakan seumur hidup.
5. Tidak Abadi
Kaidah kesusilaan tidak bersifat abadi dan tidak universal. Norma ini bergantung pada ruang dan waktu. Berbeda aturan di tiap wilayah dan berbeda zaman juga berbeda aturan.
Pelanggaran Norma Kesusilaan
Contoh pelanggaran terhadap norma kesusilaan adalah:
- Memfitnah orang lain yang tidak bersalah tanpa dasar apapun.
- Mengambil (secara paksa) hak orang lain.
- Berkata dusta/bohong kepada orang lain.
- Merendahkan derajat orang lain karena harta yang dimilikinya.
- Berzina sebelum menikah.
- Berzina dengan orang lain padahal sudah menikah.
- Berlaku semena-mena terhadap orang lain.
- Pilih kasih dan tidak adil terhadap orang lain.
- Tidak menghormati sesama manusia.
- Membiarkan orang lain dalam kesusahan (tidak mau menolong).
- Berbuat jahat dan bertindak sesuka hati terhadap orang yang lebih kecil.
Jika melakukan pelanggaran seperti diatas pasti kamu akan dikenai sanksi. Sanksi untuk pelanggar norma kesusilaan adalah rasa malu, celaan, hingga dikucilkan.
Contoh Norma Kesusilaan
Adapun contoh sikap yang mencerminkan norma kesusilaan adalah:
- Berkata jujur walaupun pahit.
- Berpakaian rapi dan sopan sesuai kondisi dan tempat.
- Meminta maaf jika melakukan kesalahan terhadap orang lain.
- Melakukan hal baik kepada sesama.
- Tidak mengambil hak milik orang lain.
- Menghormati orang lain, terutama orang tua.
- Membantu orang lain yang membutuhkan.
- Tidak mencuri barang milik orang lain.
- Tidak mengganggu kenyamanan orang lain.
Itulah merupakan materi lengkap dari pengertian hingga contoh dan pelanggaran kaidah kesusilaan.
Semoga materi yang dosenmuda.id rangkum dapat membantu kamu dalam pembelajaran. Semangat dan salam sukses belajar!
Originally posted 2022-03-29 13:06:58.