Bagi yang tertarik melakukan investasi namun takut dengan resiko maka (ORI) Obligasi Ritel Indonesia adalah salah satu pilihannya. ORI adalah instrumen investasi yang tahan di tengah badai pandemi yang terjadi 2 tahun lalu.
Memang ORI termasuk instrumen investasi dengan resiko rendah, sehingga sangat cocok bagi pemula. Sebenarnya apa ORI ini? Simak informasi lengkapnya tentang ORI di bawah ini:
Daftar Isi Artikel
Pengertian Obligasi Ritel (ORI)
Sepintas telah dijelaskan di atas tentang ORI, namun apa sebenarnya ORI ini? Bagi yang sudah berkecimpung di dunia investasi Indonesia pasti sudah paham. ORI atau Obligasi Ritel Indonesia adalah surat berharga negara yang bisa dijadikan instrumen investasi.
ORI merupakan surat utang modal milik negara yang diperdagangkan bagi masyarakat umum. Dana yang diperoleh dari ORI ini akan dipergunakan untuk dana pembangunan proyek-proyek pemerintah.
ORI akan dikeluarkan beberapa kali dalam satu tahun, yang terdiri dari masa penawaran dan masa pembelian. Investor bisa membeli ORI selama masa pembelian yang sudah ditetapkan.
Pemerintah akan melakukan pembayaran obligasi ritel ini dalam jangka waktu yang sudah ditentukan sebagai kupon. Kupon ini akan dibayar setiap bulan yang secara otomatis masuk ke dalam rekening investor.
Baca Juga : Karakteristik Obligasi
Karakteristik ORI
Sebagai alat investasi ORI juga memiliki karakteritik khusus yang membedakannya dengan instrumen lainnya. Berikut ini karakteristik yang bisa ditemukan pada obligasi ritel Indonesia:
- Memiliki potensi capital gain dan capital loss.
- Kupon ORI memiliki nilai yang tetap (fixed rate).
- Investor bisa menjual dan membeli ORI di pasar sekunder.
- Untuk minimal pembelian ORI adalah 1 juta.
- Pembelian maksimal ORI adalah 3 miliar.
Baca Juga: Obligasi Syariah Adalah Apa?
Keuntungan Investasi ORI
ORI memang mampu memberi rasa tenang pada investornya. Hal ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam memberikan kepastian keuntungan ORI setiap tahunnya dan tidak pernah gagal bayar. Inilah keuntungan ORI secara lengkap:
- Aman dan dijamin. TIdak perlu khawatir membeli ORI karena pembayaran kupon atau imbal hasilnya dijamin dalam Undang-undang.
- Tingkat bunga tetap dan rutin dibayar. Kupon yang dibayarkan memiliki nilai bunga tetap (fixed rate) yang dibayar setiap bulan.
- Imbal hasil tinggi. Kupon yang ditawarkan ORI selalu lebih tinggi daripada rata-rata bunga deposito bank BUMN saat itu.
- Dapat diperdagangkan kembali. Investor bisa memperdagangkan ORI dengan sesama investor domestik untuk mendapatkan capital gain.
- Tersedia kuotasi harga beli (bid price).
- Dapat dipinjamkan atau dijaminkan. Hal ini sesuai kebijakan masing-masing mitra distribusi yang menjual ORI.
- Dapat diperdagangkan di organized OTC. Penjualan ORI bisa dilakukan melalui electronic trading platform.
Baca Juga : Cara Menghitung Obligasi
Resiko ORI
Selain keuntungan tentu saja ada resiko yang menyertai dalam sebuah instrumen investasi. Hal tersebut adalah sebuah kewajaran dalam melakukan investasi selalu ada dua kemungkinan.
Berikut ini resiko yang bisa terjadi jika memilih untuk berinvestasi dalam bentuk ORI:
1. Resiko Likuiditas
Kemungkinan resiko ini akan terjadi jika investor melakukan penjualan ORI sebelum jatuh tempo yang sudah ditetapkan. Hal ini akan menyebabkan nilai jual ORI tidak wajar atau cenderung turun pada pasar sekunder, sehingga nilai investasi pun ikut turun.
2. Resiko Pasar
Potensi kerugian yang kedua bisa terjadi dikarenakan terjadinya penurunan harga di pasar sekunder. Seperti instrumen investasi lainnya nilai obligasi di pasar sekunder bisa naik turun sehingga ini juga menyebabkan resiko kerugian.
Baca Juga : Contoh Surat Obligasi
Nah itulah ulasan lengkap tentang obligasi ritel Indonesia mulai dari pengertian sampai resiko yang bisa terjadi.
Bagi investor pemula harus banyak belajar tentang instrumen investasi obligasi agar tidak salah dalam mengalokasikan dana.
Banyak informasi investasi yang disajikan dalam web kami dosenmuda.id, semoga bisa dijadikan referensi. Selamat berinvestasi!
Originally posted 2022-06-20 12:58:53.