Pengertian Hujan

Dosen Muda

Pengertian Hujan

Pengertian Hujan adalah sebuah proses presipitasi berwujud cairan. Hujan memerlukan adanya lapisan atmosfer tebal agar bisa menemui suhu diatas titik leleh es di dekat dan diatas permukaan bumi.

Di Indonesia biasanya hujan air, berbeda dengan negara yang memiliki hujan salju seperti Korea Selatan. Bagus bukan?

Bagi masyarakat umum, setiap air yang jatuh dari langit merupakan pengertian hujan. Hujan sendiri membawa berbagai keberkahan bagi makhluk di muka bumi.

Untuk dapat sampai ke permukaan bumi, hujan ternyata harus melalui serangkaian siklus yang melibatkan berbagai komponen terlebih dulu.

Pengertian Hujan

Pengertian Hujan

Pengertian hujan secara umum adalah salah satu bentuk dari proses presipitasi uap air yang merupakan bagian dari fenomena alam dan terjadi di atmosfer . Selain presipitasi uap air, hujan juga bisa terjadi dalam bentuk es dan salju.

Faktor yang mempengaruhi bentuk dan jumlah hujan meliputi suhu, tekanan atmosfer dan angin.

Uap yang naik hingga menuju atmosfer kemudian akan mengalami penurunan suhu (mendingin) hingga terjadi proses kondensasi, dan turunlah hujan.

Pengertian Hujan Menurut Para Ahli

Pengertian Hujan Menurut Para Ahli

Pengertian hujan sendiri secara umum sama antara para ahli, namun agar lebih paham berikut adalah definisi hujan terkenal yang disajikan ahli.

1. Alam (2011)

Menurut Alam, hujan merupakan suatu peristiwa di permukaan bumi berupa turunnya butir-butir air yang berasal dari langit dikarenakan adanya proses kondensasi.

Curah hujan diukur dengan cara menghitung tinggi air yang jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk datar pada periode waktu tertentu.

2. Wikipedia (2014)

Menurut Wikipedia, hujan membutuhkan adanya lapisan atmosfer yang tebal agar uap air dapat mencapai temperatur lebih dari titik leleh es yang ada di atas muka bumi.

Hujan terbentuk karena terjadi proses kondensasi pada uap air di atmosfer.

Jenis – Jenis Hujan

Jenis - Jenis Hujan

Berikut adalah jenis-jenis hujan beserta penjelasannya secara lengkap:

1. Hujan Berdasarkan Proses Terbentuknya

  1. Hujan siklonal yaitu hujan yang turun karena udara panas naik dari muka bumi dan bertemu angin berputar-putar di suatu titik.
  2. Hujan zenithal yaitu hujan yang terbentuk karena angin pasat timur dan angin pasat tenggara bertemu di sekitar daerah khatulistiwa. Kedua angin yang bertemu menyebabkan udara panas dan naik ke atmosfer. Alhasil temperatur pun turun di sekitar awan dan menyebabkan proses kondensasi hingga turun hujan.
  3. Hujan orografis yaitu hujan yang timbul karena udara dipaksa naik ketika bertemu penghalang topografi. Udara kemudian akan mengembang serta mendingin dan akhirnya mengembun. Udara yang mengembun kemudian jatuh dalam bentuk hujan.
  4. Hujan frontal yaitu hujan yang terbentuk akibat terjadi pertemuan antara massa udara panas dan dingin. Kedua massa udara ini kemudian bertemu di suatu bidang front. Massa udara panas kemudian naik ke atas dan massa udara dingin di bawah.
  5. Hujan muson atau hujan musiman yaitu hujan yang timbul karena angin muson yang terpengaruh oleh gerakan semu tahunan matahari.

2. Hujan Berdasarkan Ukuran Partikel

  1. Hujan gerimis yaitu hujan dengan ukuran diameter partikel air kurang dari 0,5 mm.
  2. Hujan deras yaitu hujan dengan ukuran diameter partikel air lebih dari 7,0 mm.
  3. Hujan asam yaitu hujan nilai pH rendah (asam) di bawah nilai pH netral yaitu 6,0 dan 5,0.
  4. Hujan salju yaitu hujan dengan bentuk kristal es bersuhu kurang dari 0 derajat Celcius.
  5. Hujan es yaitu hujan berbentuk es yang ukurannya melebihi butiran salju dengan suhu di bawah 0 derajat Celcius.

3. Hujan Berdasarkan Curah yang Jatuh ke Bumi

  1. Hujan sangat lebat yaitu curah hujan yang turun melebihi 100 mm setiap hari.
  2. Hujan lebat yaitu curah hujan yang turun mulai dari 50 mm sampai 100 mm setiap hari.
  3. Hujan sedang yaitu curah hujan yang turun mulai dari 20 mm hingga 50 mm setiap hari.

Proses Terjadinya Hujan

Proses Terjadinya Hujan

Terbentuknya hujan diawali dengan proses evaporasi atau penguapan air di perairan darat dan laut seperti danau, samudera, lautan, sungai dan sebagainya.

Menguapnya air di permukaan bumi tersebut dikarenakan sinar matahari yang memanaskan air hingga menguap.

Uap air yang terbentuk kemudian naik hingga ketinggian tertentu di atmosfer. Saat mencapai titik tertentu, uap air akan terkondensasi dan membentuk butir-butir air. Butir-butir air yang terkumpul kemudian membentuk awan.

Terjadinya kondensasi dikarenakan suhu yang ada di atmosfer lebih rendah dibandingkan titik embun pada uap air.

Adanya perbedaan tekanan udara pada atmosfer bumi akan menghasilkan angin yang membawa butir air. Butir air yang terbawa angin akan saling menggabungkan diri atau koalensi dan membesar.

Akibat pengaruh gaya gravitasi bumi, butir-butir air yang saling menggabungkan diri tersebut kemudian jatuh ke permukaan bumi.

Butir air yang jatuh ke permukaan bumi akan melewati lapisan bersuhu lebih tinggi hingga sebagiannya menguap kembali ke atas dan menjadi hujan. Siklus ini disebut siklus hidrologi.

Manfaat Hujan

Manfaat Hujan

Berikut adalah manfaat terjadinya hujan:

  1. Hujan memiliki manfaat di bidang energi karena menyimpan potensi sebagai pembangkit listrik bertenaga air. Air hujan yang ditampung pada waduk dapat digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.
  2. Hujan dibutuhkan bagi tanaman untuk bertumbuh dan melakukan fotosintesis. Oleh karena itu hujan sangat bermanfaat bagi pertanian.
  3. Air hujan dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup sebagai sumber air minum dan makan.
  4. Air hujan dibutuhkan manusia untuk melakukan aktivitas seperti mencuci, mandi dan memasak.

Alat Pengukur Curah Hujan

Alat Pengukur Curah Hujan

Curah hujan adalah ketinggian air hujan yang tidak meresap, tidak menguap, tidak mengalir dan terkumpul pada suatu tempat yang datar.

Jumlah air yang turun ke permukaan bumi atau curah hujan bisa diukur menggunakan suatu alat yang disebut alat penakar hujan.

Alat penakar hujan dibedakan menjadi dua jenis yaitu tipe otomatis dan tipe manual. Tipe otomatis misalnya tipe Hellman sementara tipe manual misalnya tipe observatorium atau ombrometer. Sipon atau pelampung misalnya adalah contoh alat penakar hujan bertipe Hellman.

Dengan alat ini, dapat dilakukan pengukuran distribusi hujan dalam waktu dan dalam ruang. Curah hujan ditunjukkan dalam satuan milimeter (mm) ataupun inchi.

Pengertian hujan dengan curah 1 milimeter berarti air dapat tertampung setinggi 1 mm pada suatu tempat datar seluas 1 meter persegi.

Pengukuran distribusi hujan dalam ruang dilakukan dengan cara mengukur curah hujan di beberapa tempat yang ditinjau. Sementara distribusi waktu dilakukan dengan cara mengukur curah hujan sepanjang waktu.

Karakteristik Hujan

Karakteristik Hujan

Karakteristik dari hujan dapat dilihat berdasarkan:

  1. Tebal hujan. Diameter hujan yang jatuh di muka bumi umumnya berukuran 10 sampai 40 mm.
  2. Intensitas hujan. Kecepatan jatuh hujan umumnya 0,01 sampai 5 cm per sekon. Curah hujan yang tinggi dapat mencapai lebih dari 100 mm per hari.
  3. Durasi hujan.

Penyebab Terjadinya Hujan

Penyebab Terjadinya Hujan

Berikut adalah sebab-sebab terjadinya hujan:

  1. Sumber air di muka bumi mengalami penguapan yang disebabkan sinar matahari.
  2. Uap air yang naik ke atas mengalami kondensasi dan membentuk awan.
  3. Massa air yang berat pada awan lama kelamaan akan jatuh ke muka bumi dalam bentuk hujan.

Keberadaan hujan sangat penting bagi keberlangsungan hidup semua makhluk di muka bumi. Hujan adalah salah satu sumber air tawar yang dibutuhkan makhluk hidup untuk minum dan makan.

Sumber air sungai serta tampungan atas dan bawah tanah juga berasal dari hujan. Demikian dari kami dosenmuda.id mengenai definisi hujan secara lengkap dan jelas.

Originally posted 2021-10-18 03:32:05.

Baca Juga

Bagikan:

Dosen Muda

Hamba Allah yang ingin menjadi orang bermanfaat bagi sesama manusia. Suka travelling dan wisata kuliner.

Tags

Leave a Comment