Pengertian Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun apa yang sering Anda dengar?
Pantun sendiri sudah dapat Anda pelajari sewaktu menginjak bangku SD. Sangat menarik bukan? Anda bisa menjadikan pantun sebagai bahan ejekan.
Kids jaman now memangnya tahu? Pantun di betawi biasa dilontarkan pada saat hajatan. Seru banget deh! Penasaran ya? Coba datang ke acaranya teman disana.
Pasti sebenarnya kalian ini sudah sedikit-sedikit memahami dan mengetahui salah satu jenis pantun dan contohnya bukan?
Bukan hanya mengetahui, kalian juga pasti bisa membuat pantun secara spontan karena memang cara membuatnya sangat mudah, berirama saja sudah sangat okay!
Untuk itu, di bawah ini kami sertakan penjelasan dari pengertian pantun baik secara umum dan pengertian pantun menurut para ahli.
Juga, di jelaskan mengenai jenis-jenis pantun, contoh singkat pantun, dan hal-hal yang berkaitan dengan pantun agar Anda jauh lebih memahaminya.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Pantun
Pengertian pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Bagaimana asal usul kata pantun?
Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti “penuntun”. Fyi, pengertian pantun dari pendapat lain juga ada loh.
Pengertian pantun adalah puisi melayu yang sudah lama mengakar di budaya masyarakat. Yups, memang tidak jauh berbeda dari pengertian pantun secara umum.
Pantun memiliki nama lain dalam bahasa daerah loh. Apa sih pantun dalam bahasa lain? Berikut ini adalah nama lain pantun menurut bahasa Nusantara.
- Pantun dalam bahasa Jawa adalah paparikan.
- Pantun dalam bahasa Sunda adalah paparikan.
- Pantun dalam bahasa Batak adalah umpasa.
Sedikit informasi, lazimnya pantun terdiri atas empat larik jika dituliskan. Dua larik sebagai sampiran, dan kedua larik berikutnya sebagai isi.
Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun. Karmina adalah pantun “versi pendek” (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah “versi panjang” (enam baris atau lebih).
Pengertian Pantun Menurut Para Ahli
1. Sunarti
Menurut Sunarti, pengertian pantun adalah salah satu bentuk puisi lama, memiliki keindahan tersendiri dari segi bahasa. Salah satu keindahan dalam pantun ditandai rima a-b-a-b.
2. R.O. Winsted
Menurut R.O. Winsted, pengertian pantun adalah bukan sebatas gubahan suatu kalimat yang mempunyai rima serta irama, namun ialah sebuah rangkaian kaa yang indah untuk melukiskan suatu kehangatan cinta, kasih sayang, serta rindu dendam penuturnya.
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Menurut KBBI, pengertian pantun ialah suatu bentuk puisi Indonesia (melayu), tiap bait (kuplet) terdiri dari sebuah empat baris yang bersajak (a-b-a-b), pada tiap lariknya biasanya terdiri atas sebuah empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk suatu tumpuan (sampiran) saja sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi; peribahasa sindiran.
4. Dr. R. Brandstetter
Menurut Dr.R Brandstetter,pengertian pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat dalam berbagai bahasa Nusantara, misal dalam bahasa Pampanga, tuntun bermakna teratur; didalam bahasa Tagalog, tonton bermakna bercakap sesuai dengan aturan tertentu; didalam bahasa Jawa Kuno, tuntun yang artinya benang dan atuntun berarti teratur serta matuntun yang artinya memimpin; didalam bahasa Toba pantun yang artinya kesopanan atau kehormatan; di dalam bahasa Melayu, pantun yang artinya quatrain, yaitu sajak berbaris empat, dengan rima a-b-a-b. Sedangkan dalam bahasa Sunda, pantun yang artinya cerita panjang yang bersajak dan diiringi musik.
5. Surana
Menurut Surana, pengertian pantun adalah sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik, yang berirama silang (a-b-a-b). Larik pertama dan kedua disebut dengan sampiran atau bagian objektif. Biasanya berupa sebuah lukisan alam atau hal apa saja yang diambil sebagai suatu kiasan. Larik ketiga dan keempat dinamakan isi atau bagian dari subjektif.
6. Hidayati
Menurut Hidayati, pengertian pantun adalah salah satu jenis puisi Melayu lama yang secara luas dikenal di tanah air kita.
7. Alisyahbana
Menurut Alisyahbana, pengertian pantun adalah puisi lama yang dikenal oleh orang dulu atau sangat dikenal pada masyarakat lama. Pantun memiliki ciri-ciri seperti tiap bait terdiri dari empat baris, dan setiap baris terdiri dari 4-6 kata atau 8-12 suku kata. Dimana baris pertama dan kedua disebut sampiran dan baris ketiga dan keempat disebut isi.
Ciri-Ciri Pantun
- Terdiri dari 4 baris/larik.
- Isi pantun menentukan jenis pantun tersebut.
- Memiliki sajak/rima dengan pola a-a-a-a atau a-b-a-b.
- Satu baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata.
- Biasanya 1 baris memiliki 4 sampai 6 kata.
- Baris pertama dan kedua pantun adalah sampiran.
- Baris ketiga dan keempat pantun adalah isi.
- Sampiran dan isi merupakan satuan yang terpisah.
Itulah tadi merupakan beberapa ciri-ciri pantun, memang seharusnya Anda mengetahui ciri-ciri pantun tersebut setelah memahami pengertian pantun.
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai ciri-ciri pantun diatas, akan dijelaskan secara detail dibawah ini agar Anda dapat memahami penjelasan ciri-ciri pantun.
1. Terdiri dari 4 baris/larik
Apa maksud dari ciri-ciri pantun terdiri dari 4 baris atau larik ini?
Umumnya, sebuah pantun memang merupakan 1 bait kesatuan yang terdiri dari 4 baris/larik. Hal ini berbeda dengan prosa atau puisi yang memiliki jumlah baris yang relatif bebas.
Jika lebih dari 4 baris, maka termasuk dalam kategori pantun talibun. Atau, jika kurang dari 4 baris, bisa disebut dengan karmina.
2. Baris pertama dan kedua adalah sampiran
Pada baris pertama dan kedua adalah sampiran. Sampiran pantun merupakan sebuah pengantar sebelum isi, biasanya tidak berkaitan dengan isinya dan ditulis dalam bentuk jenaka.
3. Baris ketiga dan keempat adalah isi
Pada bagian ini merupakan sebuah isi di dalam pantun yang dapat diambil maknanya. Dan isi dari pantun ini menentukan jenis pantunnya.
4. Memiliki sajak/rima a-a-a-a atau a-b-a-b
Pantun selalu memiliki keselarasan di akhir baris. Untuk itu pemilihan kata dalam hal ini harus diperhatikan karena merupakan hal mutlak dalam membuat pantun.
5. Satu baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Pembatasan suku kata ini dilakukan agar saat pembacaan pantun relatif singkat dan tidak panjang.
Struktur Pantun
Pantun mempunyai dua struktur pokok, yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah 2 larik (baris ketika dituliskan) yang berisikan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Jantung pantun berada pada 2 larik terakhir yang dikenal sebagai isi pantun. Di dalamnya terdapat pesan-pesan yang bermakna melekat pada dua larik terakhir sebuah pantun.
Menurut Sutan Takdir Alisjahbana, fungsi sampiran adalah menyiapkan rima dan irama agar pendengar dapat memahami isi pantun dengan mudah.
Ini, dapat dimengerti karena pada dasarnya, pantun adalah sastra lisan. Pola rima dan irama pada pantun secara eksplisit menegaskan sifat kelisanan pantun pada budaya Melayu lampau.
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh
Aturan umum sendiri berlaku pada pantun, seperti puisi lama. Perumpamaannya seperti ini, satu larik pantun terdiri atas 6-12 suku kata.
Namun, aturan ini tidak selalu berlaku dan bersifat kaku. Pola rima umum yang berlaku pada pantun adalah a-b-a-b dan a-a-a-a. Meski begitu, kerap ditemukan pula pola pantun berpola a-a-b-b.
Jenis-Jenis Pantun
Adapun jenis-jenis pantun dan contohnya adalah sebagai berikut ini:
1. Pantun Perpisahan
Pantun perpisahan adalah pantun yang isinya mengisahkan tentang perpisahan. Suasana yang ditimbulkan pada pantun berceraian yaitu duka cita dan kesedihan.
Contoh pantun perpisahan:
Bagaimana bertemu argi
Argi datang ke kota Semarang
Sampai bertemu lagi
Kekasihku sayang
Di jalan bertemu Nana
Membeli coklat di toko rangan
Biar jauh engkau di negeri sana
Hilang di mata di hati jangan
2. Pantun Anak
Pantun anak adalah pantun yang isinya khusus atau menceritakan tentang dunia anak-anak. Sehingga pemilihan dalam diksi yang digunakan akan lebih mudah dipahami.
Contoh pantun anak:
Pergi ke rumah Ardi
Membawa sebuah roti
Jadilah anak yang baik hati
Agar jadi kebanggaan umi dan abi
Jalan jalan ke pantai
Melihat pantai sungguh indahnya
InsyaaAllah jadi anak pandai
Supaya adik berguna untuk sesama
3. Pantun Cinta/Kasih Sayang
Pantun cinta/kasih sayang ini banyak digunakan untuk sarana perkenalan, mengungkapkan perasaan serta pujian dan termasuk pantun muda mudi.
Contoh pantun cinta:
Pergi ke Bali bersama kawan
Indah bunga harum melati
Sudah cantik dan menawan
Ternyata juga baik hati
Makan kue di atas loyang
Ikan emas dimakan pelikan
Semakin hari semakin sayang
Hingga maut memisahkan
4. Pantun Adat Istiadat
Pantun adat istiadat berisi ungkapan tradisi dari leluhur, sehingga harus dipelihara dan tidak boleh dilupakan. Fungsi pantun adat istiadat merupakan bentuk peraturan atau norma dalam masyarakat.
Contoh pantun adat istiadat:
Lebat daun bung di tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru dipelihara adat pusaka
Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di buku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh
5. Pantun Agama
Pantun agama adalah pantun yang di dalamnya terdapat nilai-nilai atau prinsip keagamaan. Biasanya tidak hanya tentang pengetahuan agama, namun berisikan perintah dan larangan menurut agama.
Contoh pantun agama:
Kalau menegakkan benang basah
Aib malu orang sekampung
Kalau menegakkan agama yang salah
Hidup mengerang mati menanggung
Kalau sudah duduk berdamai
Jangan lagi diajak berperang
Kalau sunnah sudah dipakai
Jangan lagi dibuang-buang
6. Pantun Nasehat
Pantun Nasehat adalah pantun yang menjelaskan sendi kebaikan dana bermasyarakat, kemudian disampaikan melalui peraturan estetika kata.
Contoh pantun nasehat:
Kelapa gading buahnya banyak
Lebat berjulai di pangkal pelapah
Bila berunding sesama bijak
Kusut selesai, sengketa pun sudah
Apalah tanda kayu meranti
Kayunya rampak melambai angin
Apalah tanda melayu sejati
Ilmunya banyak, belajarpun rajin
7. Pantun Teka-Teki
Pantun teka-teki adalah pantun yang berisikan tebakan atau sebuah teka-teki. Dan untuk melengkapi pantun teka-teki biasanya dibutuhkan jawaban.
Contoh pantun teka-teki:
Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk di hidung
Tugak padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya
8. Pantun Jenaka
Pantun Jenaka adalah pantun yang sering dijumpai dalam berbagai acara, semisal pernikahan adat Betawi. Jenis pantun jenaka sendiri memiliki tujuan menghibur, kadang juga menyindir.
Contoh pantun jenaka:
Dimana kuang hendak bertelur
Di atas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Di atas dada dironggah susu
Pohon manggis di tepi rawa
Tempat nenek tidur beradu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat kakek bermain gundu
9. Pantun Dagang
Pantun dagang merupakan pantun yang mengisahkan tentang kisah atau nasib seseorang.
Dan, biasanya pantun dagang ini diceritakan atau dinyanyikan mereka yang sedang di perantauan atau mereka yang memiliki nasib tak seberuntung temannya.
Contoh pantun dagang:
Tudung saji hanyut terapung
Hanyut terapung di air sungai
Niat hati ingin pulang kampung
Apa daya tangan tak sampai
Pukul gendang kulit biawak
Sedikit tidak berdentum lagi
Hendak kemana untung ku bawa
Sedikitpun tidak beruntung lagi
10. Pantun Kepahlawanan
Pantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya berisikan tentang perjuangan seorang pahlawan dan semangat para pahlawan.
Contoh pantun pahlawan:
Hang jabat hang kasturi
Budak budak raja Malaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata
Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misal tahu takut
Kami pun muda lagi perkasa
11. Pantun Suka Cita
Pantun suka cita adalah pantun yang isinya menggambarkan kegembiraan, baik kegembiraan pembaca maupun pendengar.
Dan biasanya isi akan disesuaikan dengan acara ketika pantun dibacakan. Misalnya ketika acara pernikahan, mak pembaca pantun akan menggambarkan kebahagiaan kedua mempelai.
Contoh pantun suka cita:
Kancil senang bila berkemah
Tandanya diberi segenggam uyah
Kalau ayah pulang ke rumah
Selalu saja bawa hadiah
Burung kenari burung dara
Terbang ke arah angkasa luas
Hati siapa tak gembira
Karena beta telah naik kelas
12. Pantun Duka Cita
Pantun duka cita adalah kesedihan atau duka yang sedang dirasakan pembaca. Permasalahan yang sering diungkapkan dalam pantun duka cita ini misalnya kemiskinan, nasib dll.
Contoh pantun duka cita:
Tangsi nasibku rotan teranyam
Tidak rotan bilah patahkan
Untung bundaku sebagai ayam
Tidak mengekas tidaklah makan
Memetik duku di kota Kedu
Membeli tenda uangnya hilang
Menangis daku tersedu-sedu
Mencari bunda belum juga pulang
Itulah tadi merupakan pengertian pantun secara umum dan pengertian pantun menurut para ahli lengkap. Sudah memahami bukan mengenai materi pantun?
Adapun sudah kami jabarkan juga ciri-ciri pantun dan jenis-jenis pantun beserta contohnya. Jika Anda memiliki sebuah pantun unik silakan cantumkan di komentar.
Demikian dari kami dosenmuda.id apabila ada pertanyaan silakan ditanyakan. Semoga acuan ini dapat membuat pantun Anda menjadi lebih keren. Salam sukses!
Originally posted 2021-12-30 11:54:00.
3 thoughts on “Pengertian Pantun”