Perjanjian Kalijati

Dosen Muda

Perjanjian Kalijati merupakan salah satu perjanjian yang paling penting dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Perjanjian ini berpengaruh pada kehidupan lanjutan bangsa Indonesia yang pada waktu itu berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan.

Sebagaimana diketahui, dalam upaya mendapatkan kemerdekaan, perjanjian-perjanjian dilakukan untuk mengurangi konflik.

Perjanjian ini bisa dikatakan sebagai diplomasi paling penting dalam sejarah Indonesia.

Hal ini dikarenakan akibat perjanjian ini, Jepang yang merupakan bangsa Asia berhasil mengalahkan Belanda dan membuat Belanda pergi dari Indonesia setelah menjajah selama 350 tahun.

Akibat perjanjian ini, kekuasaan Belanda di Indonesia digantikan oleh Jepang.

Sejarah Singkat Perjanjian Kalijati

Sejarah Perjanjian Kalijati

Di sekitar tahun 1942, Jepang muncul dan menjelma menjadi kekuatan imperialis yang baru. Mereka dengan yakin melakukan perlawanan kepada beberapa negara.

Peristiwa yang diingat hingga saat ini adalah Jepang membombardir Pearl Harbour, Amerika tanpa dugaan. Akibat serangan tersebut, Amerika mengalami kerugian yang luar biasa dan kehilangan banyak tentara.

Tidak hanya itu, Jepang ingin menjadi penguasa Asia atau Negeri Timur. Mereka mulai melakukan ekspansi ke beberapa negara di Asia untuk mendapatkan kekuasaan, termasuk di Indonesia.

Saat memasuki Indonesia, Jepang dihadang oleh Belanda yang sudah terlebih dahulu menjajah Indonesia. Akibatnya, peperangan tidak terhindarkan. Jepang melawan Belanda.

Jepang tampak lebih siap dari Belanda. Mereka menggempur Belanda tanpa henti dan membuat Belanda kocar-kacir.

Akibat dari serangan bertubi-tubi inilah akhirnya Belanda mengusulkan adanya Perjanjian Kalijati.

Dengan perjanjian ini, maka peperangan dihentikan dan berakhir pula-lah kekuasaan Belanda atas Indonesia dan kemudian digantikan oleh Jepang.

Sudahkah kalian tahu mengenai perjanjian bongaya, perjanjian linggarjati dan perjanjian saragosa? Baca lagi yuk yang sudah kami bagikan waktu lampau.

Waktu Pelaksanaan Perjanjian Kalijati

Waktu Pelaksanaan Perjanjian Kalijati

Nama Perjanjian Kalijati diambil dari nama daerah di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Kalijati adalah salah satu nama di daerah tersebut yang dijadikan tempat untuk melakukan perundingan.

Perjanjian ini sendiri dilakukan sekitar 8 Maret 1942 yang menandai berakhirnya kekuasaan Belanda untuk Indonesia.

Latar Belakang Perjanjian Kalijati

Latar Belakang Perjanjian Kalijati

Setelah adanya restorasi Meiji, Jepang menjadi salah satu kekuatan baru dalam bidang militer dan juga ekonomi.

Perkembangan yang begitu signifikan membuat Jepang menjadi pemimpin di kawasan Asia.

Dan berambisi untuk membuat negara Asia Timur Raya dengan cara memperluas daerah jajahannya, meliputi Cina dan juga termasuk Indonesia.

Sementara di sisi lainnya, Belanda yang bercokol sekian lama di Indonesia mulai kehilangan kekuatan. Serangan NAZI Jerman berhasil membuat Belanda kalang kabut dan jatuh dalam krisis.

Belanda kehilangan banyak tentara dan ekonomi Belanda limpung. Krisis ini ditambah adanya serangan Jepang di Indonesia yang berhasil mendarat di Indramayu di awal Maret 1942.

Serangan bertubi-tubi Jepang pada Belanda akhirnya membuat benteng pertahanan Belanda satu per satu jatuh ke tangan Belanda.

Hanya dalam waktu satu minggu, benteng pertahanan utama Belanda berhasil diambil alih oleh Jepang.

Karena terdesak dan tidak memiliki sumber kekuatan baru, Belanda akhirnya terpaksa menerima Perjanjian Kalijati yang ditawarkan oleh Jepang.

Dengan adanya perjanjian ini, kolonialisme Belanda yang sudah bercokol di Nusantara selama berabad lamanya telah usai.

Tokoh Perjanjian Kalijati

Tokoh Perjanjian Kalijati

Ada beberapa tokoh yang terlibat secara langsung dalam pembahasan dan penandatanganan Perjanjian Kalijati ini yang mengubah nasib dan masa depan Indonesia.

Adapun tokoh yang terlibat dalam perjanjian ini adalah Tjarda van Starkenborgh Starchouwer sebagai Gubernur Hindia Belanda dan Jenderal Hitoshi Imamura dari Jepang.

Tokoh lain yang berada di meja perjanjian dan menyaksikan jalannya perjanjian dari awal hingga akhir adalah Letnan Jenderal Heindrik Ter Poorteten.

Ia merupakan Panglima Tentara Belanda untuk wilayah Indonesia.

Isi Perjanjian Kalijati

Isi Perjanjian Linggarjati

Perjanjian ini adalah upaya diplomasi yang dilakukan oleh Jepang dan Belanda untuk mengakhiri gencatan senjata yang sangat merugikan Belanda.

Setelah perjanjian ini, Belanda harus merelakan wilayah Indonesia menjadi jajahan baru dari Jepang. Perjanjian ini berlangsung cukup cepat dan tidak banyak intervensi.

Jalannya perjanjian yang cepat tersebut tidak lepas dari kondisi Belanda yang seolah sudah tidak punya kekuatan untuk melawan Jepang lagi.

Adapun isi dari Perjanjian Kalijati tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Belanda menyerahkan wilayah jajahan Indonesia seluruhnya kepada Jepang tanpa syarat dan gencatan senjata antara Belanda dan Jepang berakhir
  2. Jepang akan membentuk pemerintahan militer di Indonesia dengan beberapa pembagian
  3. Pembagian pemerintahan militer pertama adalah Pemerintah Tentara 16 AD dengan wilayah jelajah Jawa dan Madura dengan pusat pemerintahan di Jakarta
  4. Pembagian pemerintahan militer kedua adalah Pemerintah Tentara 25 AD dengan wilayah jelajah Sumatera dengan pusat pemerintahan di Bukittinggi
  5. Pembagian pemerintah militer kedua adalah Pemerintah Armada AL dengan wilayah jelajah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku dengan pusat pemerintahan di Makassar
  6. Ketiga pembagian wilayah pemerintahan tersebut akan dipimpin oleh kepala staf dengan gelar Gunseikan.

Adanya Perjanjian Kalijati tersebut menandakan era penjajahan baru di Indonesia. Secara langsung, perjanjian tersebut membuat Belanda mengakui kekalahan mereka atas Jepang.

Tidak hanya itu, hak-hak mereka atas Indonesia yang sudah didiami selama beberapa abad sudah pupus dan musnah.

Dampak Perjanjian Kalijati

Dampak Perjanjian Kalijati

Perjanjian yang dilakukan di Kalijati, Subang, Jawa Barat pada tahun 1942 ini mengubah nasib Indonesia. Ada beberapa dampak yang terjadi pasca penandatanganan perjanjian tersebut.

Adapun beberapa dampak dari perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Berakhirnya kolonialisme Belanda yang sudah ada di Indonesia selama 3,5 abad dan digantikan penjajahan baru oleh Jepang
  2. Bangsa Indonesia pada awalnya menyambut baik kemenangan Jepang atas Belanda dan merasa Jepang akan membawa perubahan yang lebih baik karena sama-sama merupakan bangsa di Asia
  3. Para pemuda dan rakyat Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik, terutama pendidikan militer karena Jepang membentuk banyak sekali badan militer dengan tingkat yang berbeda-beda
  4. Dijanjikannya Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan dari Jepang dengan dibuatnya BPUPKI dan juga PPKI yang bertugas untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan oleh Indonesia untuk menyongsong kemerdekaan.

Akan tetapi, harapan baru yang berhembus dan dicita-citakan Indonesia pasca Perjanjian Kalijati hanya pepesan belaka.

Jepang memang memberikan pengajaran militer kepada rakyat Indonesia.

Namun, perlakuan Jepang kepada bangsa Indonesia begitu bengis dan membuat rakyat Indonesia kembali terjajah dengan kondisi yang lebih buruk.

Pelanggaran Perjanjian Kalijati

Pelanggaran Perjanjian Kalijati

Setelah perjanjian tersebut, Jepang memang menjadi pemilih yang sah atas tanah Indonesia dan memulai ekspansi ke segala arah.

Namun, geo-politik yang tidak menentu mengubah wajah kekuasaan Jepang di Indonesia.

Adanya bom atom Hirosima dan Nagasaki yang dijatuhkan oleh Amerika sebagai bentuk balas dendam pada Jepang membuat Negeri Sakura ini luluh lantak.

Bom tersebut membuat Jepang menyerah pada sekutu dan membuat kekuasaan di Indonesia menjadi limbung.

Belanda yang sudah tidak memiliki kekuasaan di Indonesia merasa memiliki kesempatan kedua untuk menguasai Indonesia kembali.

Mereka kembali ke Indonesia untuk menyerang Jepang dan menarik Indonesia kembali ke dalam cengkeraman mereka.

Namun, sebelum Belanda sampai di Indonesia, bangsa Indonesia sudah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Objek Wisata dan Peninggalan di Kalijati

Objek Wisata dan Peninggalan di Kalijati

Perjanjian Kalijati meninggalkan sisi sejarah sendiri bagi daerahnya. Lalu apa sajakah objek yang ada di daerah Kalijati?

Berikut ini adalah 3 objek yang berada di kawasan Kalijati:

1. Museum Rumah Sejarah (Rumah Sejarah Kalijati)

Museum ini merupakan bekas rumah yang digunakan untuk menandatangani perjanjian Kalijati. Perjanjian antara pihak Belanda dan Jepang.

Yang mana, ini juga menjadi saksi tempat serah terima daerah jajahan Indonesia dari tangan Belanda ke tangan Jepang.

Ini merupakan menyerahnya pemerintahan Hindia Belanda kepada Kekaisaran Jepang.

2. Museum Hidup

Museum Hidup adalah museum yang berisikan berbagai pesawat terbang dari jaman dahulu. Dinamakan Museum Hidup karena pesawat di dalamnya masih ada yang bisa diterbangkan.

3. Monumen Jepang

Ini merupakan monumen dari tentara Jepang yang sampai saat ini masih sering dikunjungi oleh tentara jepang dan keluarganya yang dulu pernah bertugas di Kalijati.

Demikian beberapa ulasan kami dosenmuda.id mengenai Perjanjian Kalijati.

Perjanjian ini merupakan salah satu perjanjian paling penting dalam sejarah Indonesia yang bukannya membuat Indonesia menjadi lebih baik, namun justru lebih sengsara.

Originally posted 2022-04-11 14:10:43.

Baca Juga

Bagikan:

Dosen Muda

Hamba Allah yang ingin menjadi orang bermanfaat bagi sesama manusia. Suka travelling dan wisata kuliner.

Leave a Comment