Perjanjian Saragosa

Dosen Muda

Perjanjian Saragosa

Isi perjanjian saragosa sudah paham belum? Perundingan Saragosa merupakan perjanjian yang terjadi antara Spanyol dengan Portugis.

Perjanjian ini terjadi akibat kedatangan bangsa Spanyol ke Maluku dan menimbulkan bentrok karena sama-sama memperebutkan daerah colonial yang berada di wilayah Maluku.

Hal ini tidak mengherankan jika Maluku diperebutkan karena Maluku menjadi salah satu daerah penghasil rempah terbaik di Indonesia.

Akibat perundingan Saragosa ini, mengharuskan Spanyol untuk pergi meninggalkan wilayah Maluku.

Untuk lebih jelasnya simak penjelasan mengenai perundingan Saragosa secara lengkap berikut ini, meliputi latar belakang terjadinya perjanjian Saragosa, siapa saja tokoh yang terlibat di dalamnya, waktu dan tempat perjanjian Saragosa dan isi dari perundingan Saragosa. Simak ya!

Latar Belakang Perjanjian Saragosa

Latar Belakang Perjanjian Saragosa

Peristiwa yang melatar belakangi terjadinya perjanjian Saragosa adalah karena terjadinya konflik perebutan wilayah colonial antara bangsa Spanyol dengan Portugis.

Kedua Negara tersebut memperebutkan wilayah Maluku. Kedua belah pihak berkeinginan untuk bisa menguasai monopoli perdagangan rempah di wilayah Maluku tersebut.

Portugis tiba pada tahun  1512 di tanah Maluku. Bangsa Portugis kala itu dipimpin oleh Alfonso Albuquerque. Tujuan awal kedatangan Portugis ke Maluku adalah untuk berdagang.

Oleh Raja Ternate yang pada saat itu sedang bertikai dengan Kerajaan Tidore Portugis diterima dengan baik.

Bahkan Raja Ternate meminta bantuan Portugis  untuk membuatkan Benteng pertahanan. Sebagai imbalannya Portugis diberikan hak untuk memonopoli perdagangan rempah di Maluku.

Namun kemudian pada tahun 1521 Masehi, bangsa Spanyol juga datang ke Maluku. Tepatnya di Tidore. Kedatangan bangsa Spanyol inilah yang memicu terjadinya konflik antara Spanyol dan Portugis.

Karena konflik inilah akhirnya kedua belah pihak untuk melakukan perundingan yang kini dikenal dengan nama perjanjian Saragosa atau Treaty of Zaragosa.

Sebenarnya perundingan saragosa ini merupakan kelanjutan dari perjanjian tordesillas. Perjanjian Tordesillas merupakan perjanjian yang berisi bahwa dunia luar Eropa merupakan kekuasaan eksklusif dua bangsa yaitu Portugis dan Spanyol.

Perjanjian Tordesillas ini ditandatangani pada tanggal 7 Juni 1494. Dinamakan perjanjian Tordesillas karena diadakan di Tordesillas.

Waktu itu kerajaan Spanyol dan kerajaan Portugis merupakan dua kerajaan yang memiliki armada laut yang sangat kuat serta memiliki teknologi navigasi yang canggih.

Bahkan perlengkapan kapal yang dimiliki oleh kedua Negara tersebut lebih maju jika dibandingkan dengan Negara-negara lainnya di Eropa.

Karena merasa sama-sama memiliki keunggulan dalam dunia perkapalan, akhirnya timbul persaingan diantara kedua Negara tersebut, terutama dalam memperluas wilayah perdagangan.

Akhirnya dibuatlah perjanjian Tordesillas untuk menyelesaikan konflik kedua Negara tersebut.

Dalam perjanjian Tordesillas tersebut, menyatakan pembagian wilayah pelayaran antara kerajaan Portugis dengan kerajaan Spanyol.

Dalam perjanjian Tordesillas ini telah membagi wilayah kekuasaan bahwa kerajaan Spanyol berwenang untuk melakukan perdagangan dan pelayaran ke arah barat.

Sementara wilayah kekuasaan perdagangan dan pelayaran kerajaan Portugis adalah ke arah Timur. Pembagian wilayah ini berdasarkan  batas garis bujur yang melalui 197,5 marine leagues atau sama dengan 17 derajat sebelah timur kepulauan Maluku.

Pertemuan antara kedua kerajaan inilah yang terjadi di Maluku menyebabkan beberapa konflik. Keduanya berebut untuk memiliki wilayah dan memonopoli perdagangan rempah di Maluku.

Antara Spanyol dan Portugis juga sama-sama saling menuduh telah melanggar perjanjian Tordesillas yang sebelum ya sudah disepakati sehingga sering memicu terjadinya pertempuran diantara keduanya.

Hal inilah yang melatar belakangi terjadinya perjanjian Saragosa.

Belajar lagi yuk perjanjian linggarjati yang sudah pernah kami bagikan.

Tokoh Perjanjian Saragosa

Perjanjian Saragosa

Perundingan Saragosa melibatkan oleh kedua belah pihak yang berkonflik, yaitu pihak Spanyol dan pihak Portugis.  Tokoh perjanjian saragosa dari Pihak Spanyol diwakili oleh Kaisal Charles V. Sedangkan pihak Portugis diwakii oleh Raja John III.

Waktu dan Tempat Perjanjian Saragosa

Waktu dan Tempat Perjanjian Saragosa

Perjanjian yang terjadi akibat konflik yang dialami oleh Spanyol dan Portugis ini memaksa kedua belah pihak untuk menyelesaikannya melalui jalur perundingan. Perundingan ini ditandatangani pada tanggal 22 April tahun 1529.

Perjanjian saragosa ini diadakan di kota Saragosa, Spanyol. Sehingga tidak mengherankan jika perjanjian yang dilakukan oleh Spanyol dan Portugis ini dikenal dengan nama perundingan Saragosa atau Treaty of Zaragosa.

Sudah paham belum isi perjanjian renville , yuk belajar lagi tentang perjanjian tersebut.

Tujuan Perjanjian Saragosa

Tujuan Perjanjian Saragosa

Tujuan dilakukannya perundingan saragosa ini adalah agar pasukan Spanyol dengan pasukan Portugis tidak lagi saling berebut koloni dan kerajaan. Alias untuk menghentikan pertikaian antara kedua belah pihak secara damai melalui jalur perundingan.

Isi Perjanjian Saragosa

Isi Perjanjian Saragosa

Adapun inti dari isi perjanjian Saragosa adalah sebagai berikut:

  1. Bumi dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis
  2. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Meksiko ke arah barat sampai kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brasil ke arah timur sampai kepulauan Maluku. Daerah di sebelah barat garis Saragosa adalah penguasaan Portugis.

1. Kesimpulan Isi Perundingan Saragosa

  1. Spanyol harus meninggalkan Maluku dan menempati daerah kegiatannya di Filipina.
  2. Maluku menjadi daerah kegiatan Portugis.

2. Kesimpulan Tujuan Perjanjian Saragosa

Agar kedua belah Negara tersebut baik Portugis maupun Spanyol tidak lagi bersaing dalam memperebutkan kerajaan dan koloni. Akhirnya kedua belah pihak Spanyol dan Portugis saling menyepakati.

Belajar lagi yuk tentang perjanjian bongaya yang sudah pernah kami bagikan.

Dampak Perjanjian Saragosa

Dampak Perjanjian Saragosa

Setelah ditandatanganinya isi dari perjanjian Saragosa mengakibatkan beberapa dampak yang terjadi di Maluku.

Salah satu yang paling utama adalah memaksa bangsa Spanyol untuk pergi meninggalkan wilayah Maluku. Dan akhirnya memusatkan kegiatannya di Filipina.

Sementara Portugis tetap tinggal di Maluku dan Maluku menjadi daerah kekuasaan Portugis. Portugis dengan senantiasa memonopoli perdagangan rempah di Maluku tanpa adanya campur tangan bangsa Spanyol lagi.

Hal inilah yang menyebabkan rakyat beserta raja Ternate menentang keras atas bangsa Portugis yang ingin berkuasa di Maluku.

Selain itu, adanya peristiwa perebutan antara Spanyol dan Portugis yang bertemu di Maluku dalam pelayaran yang dilakukan oleh keduanya padahal berbeda arah akhirnya mengubah pola pikir masyarakat.

Yang awalnya berfikir bahwasanya bumi memiliki bentuk yang datar kini berubah bahwa bumi itu bulat. Nyatanya kedua kerajaan tersebut dapat bertemu dalam satu titik padahal beda arah pelayaran. Portugis ke  Timur sementara Spanyol ke Barat.

Sejak pertemuan yang terjadi antara Bangsa Spanyol dan Portugis di Indonesia tepatnya di Maluku. Dan Maluku merupakan pusat perdagangan, akhirnya Maluku dijuluki sebagai “The Richest Island of the world”.

Dan atas kekayaan yang dimiliki oleh Maluku, Portugis mulai menanamkan kekuasaan di Maluku dan memonopoli perdagangan rempah di Maluku.

Nah itulah  kilas sejarah mengenai Perjanjian Saragosa yang dilakukan di Saragosa meliputi latar belakang, waktu dan tempat diadakannya perundingan saragosa, tujuan, isi serta dampak yang ditimbulkan dengan adanya perjanjian tersebut.

Perjanjian ini melibatkan kedua belah pihak yang bersengketa yaitu kerajaan Spanyol dan kerajaan Portugis dalam meperebutkan wilayah dan koloni di Maluku.

Semoga  isi perjanjian saragosa dari dosenmuda.id kawan-kawan dapat mengambil pelajaran dari kilas sejarah tersebut dan bermanfaat bagi kita semua. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.

Dengan belajar dari sejarah akan membuat bangsa Indonesia menjadi lebih kuat dan hebat dalam menghadapi masalah di kemudian hari yang lebih kompleks.

Originally posted 2021-11-12 23:38:24.

Baca Juga

Bagikan:

Dosen Muda

Hamba Allah yang ingin menjadi orang bermanfaat bagi sesama manusia. Suka travelling dan wisata kuliner.

Leave a Comment