Risiko Investasi Obligasi

Dosen Muda

Risiko Investasi Obligasi

Investasi obligasi menjadi salah satu jenis investasi yang aman bagi pemula. Walaupun begitu, bukan berarti jenis investasi ini tidak memiliki risiko. Ada beberapa risiko investasi obligasi yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk terjun ke dalam dunia investasi ini.

Berikut adalah diantaranya:

1. Terjadi Gagal Bayar

Tentu saja, risiko ini sangat menghantui para investor sebab dapat terjadi kapan saja. Khususnya pada obligasi korporasi. Risiko ini timbul saat penerbit obligasi tidak mampu membayarkan kembali utangnya kepada investor hingga jatuh tempo yang telah disepakati.

Kemungkinan gagal bayar terjadi ketika perusahaan menerbitkan obligasi. Berbeda ketika negara yang menerbitkan obligasi.

Risiko ini tidak terjadi karena sudah ada undang-undang yang menyebutkan bahwa negara menjamin kupon obligasi dan pembayaran pokok. Maka dari itu, pahami dan kenali penerbit obligasi terlebih dahulu.

2. Likuiditas

Risiko investasi obligasi berikutnya adalah likuiditas. Jenis risiko ini terjadi ketika pemilik obligasi sedang membutuhkan dana cepat. Namun, surat utang tersebut tidak dapat terjual dengan harga wajar.

Umumnya, permintaan obligasi yang tinggi di pasar menyebabkan obligasi menjadi likuid. Faktor yang berpengaruh misalnya, jatuh tempo, karakteristik penerbit dan kupon harga.

Pada dasarnya, risiko likuiditas dapat dihindari dengan menjadikan obligasi sebagai jaminan. Dengan begitu, investor tidak perlu lagi merasa khawatir mengalami kerugian saat menjual obligasi di bawah harga beli.

Baca Juga : Harga Obligasi

3. Risiko Pasar

Jenis risiko investasi obligasi ini berhubungan erat dengan capital loss atau kerugian yang diakibatkan oleh faktor tertentu. Sehingga berpengaruh terhadap pasar keuangan seperti perubahan kondisi ekonomi dan politik maupun pasar uang.

Capital loss juga terjadi ketika investor menjual obligasi di pasar sekunder dengan harga rendah sebelum jatuh tempo. Hal ini tentunya akan sangat merugikan pihak investor. Maka dari itu, pastikan mengetahui kondisi pasar ketika melakukan transaksi.

4. Suku Bunga

Risiko lain yang dapat terjadi ketika seseorang berinvestasi di obligasi adalah risiko suku bunga. Dapat dibilang bahwa obligasi dapat naik saat BI Rate mengalami penurunan. Begitupun sebaliknya, jika BI Rate meningkat maka nilai obligasi cenderung lebih rendah.

Oleh sebab itu, seorang investor harus mengetahui risiko ini sebelum memulai investasi. Terlebih biasanya risiko suku bunga sering diabaikan oleh para pemula.

5. Maturitas

Selain pada obligasi korporasi, risiko maturitas juga dapat terjadi pada obligasi yang diterbitkan oleh negara. Meskipun kemungkinannya kecil, namun risiko ini juga harus tetap diwaspadai.

Risiko maturitas sangat berhubungan dengan masa jatuh tempo. Semakin lama masa jatuh tempo sebuah obligasi, maka semakin besar tingkat ketidakpastiannya.

Artinya risiko maturitas juga semakin tinggi. Oleh karena itu, karena adanya risiko ini maka obligasi khususnya milih korporat jarang menerbitkan jatuh tempo lebih dari 5 tahun.

Baca Juga : Jenis Obligasi Berdasarkan Jatuh Tempo

6. Peringkat

Berikutnya adalah risiko investasi obligasi peringkat. Nilai investasi dalam risiko ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pasar serta peringkat di pasar saham.

Tentu saja hal tersebut dapat menurunkan nilai obligasi atau permintaan juga sebaliknya secara fluktuatif. Pastikan untuk memahami risiko peringkat ini, sehingga investasi obligasi dapat terkelola dengan baik. Dengan begitu, risiko ini dapat diminimalisir atau bahkan tidak terjadi.

Demikianlah informasi terkait risiko investasi obligasi yang mungkin terjadi ketika mengolah investasi jenis ini.

Dengan mengetahui beberapa risiko tersebut, semua investor bisa menentukan jenis investasi obligasi yang tepat. Semoga informasi dari dosenmuda.id ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan investor pemula.

Originally posted 2022-06-20 13:17:11.

Baca Juga

Bagikan:

Dosen Muda

Hamba Allah yang ingin menjadi orang bermanfaat bagi sesama manusia. Suka travelling dan wisata kuliner.

Tags

Leave a Comment