Seni Tari

Dosen Muda

Seni Tari

Seni Tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat/waktu tertentu untuk mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran. Seni tari apa yang kamu tahu?

Sejauh ini, seni tari dibagi menjadi dua pembagian. Adapun yang pertama adalah seni tari tradisional, dimana kebanyakan tarian dari lokal atau dalam negeri.

Kedua, seni tari yang cukup populer adalah seni tari modern. Biasanya, kalian akan menemukan tarian ini di kancah internasional. Bisa juga kamu sebut di mancanegara.

Seni tari di Indonesia mencerminkan berbagai kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Kurang lebih 3000 tarian asli Indonesia dilindungi oleh pemerintah.

Penjelasan lebih lanjut mengenai tarian Indonesia dengan segala kesenian-nya yang ada bisa dijelaskan dan dipahami secara runtut di bawah ini.

Pengertian Seni Tari

Pengertian Seni Tari

Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat/waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran.

Itulah merupakan pengertian seni tari secara singkat dan padat. Harusnya, kamu sudah paham dan hafal karena ini merupakan dasar teori mengenai seni tari.

Tarian merupakan berbagai perpaduan dari beberapa unsur yaitu raga, irama dan rasa. Sudah tahu belum penjelasannya dari unsur tarian tersebut?

Singkat saja ya, raga adalah dasar keterampilan gerak tubuh/fisik penari. Lalu, irama adalah suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis.

Dan yang terakhir adalah rasa, rasa adalah tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian. Itulah merupakan penjelasan singkat dari unsur tarian rasa, raga dan irama.

Fungsi Seni Tari

Fungsi Seni Tari

Di dalam materi seni budaya, tari sudah bukan menjadi hal yang biasa saja untuk dibahas. Dengan keelokan gerakan dan irama sangat membuat kita semakin ingin tahu mengenai tarian-tarian yang ada.

Berikut adalah contoh dan penjelasan fungsi seni tari didalam kehidupan sehari-hari:

1. Sebagai Sarana Upacara Adat dan Agama

Pertama, tari memiliki fungsi sebagai sarana upacara adat dan agama. Namun, dalam pementasannya sebuah seni tari memiliki kriteria khusus dalam pementasannya:

  • Pada waktu tertentu.
  • Ditarikan oleh penari terpilih.
  • Bertempat pada tempat yang dianggap suci.
  • Biasanya disertai dengan sesajian.

Untuk contoh tarian sebagai sarana upacara adat dan agama adalah Tari Gantar yang berasal dari Kalimantan. Tarian ini bertujuan memberikan sesajian kepada Dewi Sri.

2. Sebagai Sarana Hiburan

Fungsi kedua dari tari adalah sebagai sarana hiburan dan pergaulan, bertujuan untuk menghibur penonton atau membuat gembira penonton.

Di Indonesia banyak sekali tarian tradisional yang menjadi gandrungan kaum millenial. Contoh tari sebagai sarana hiburan adalah tari serampang dua belas yang berasal dari Sumatera.

Kalau kamu, asal mana? Boleh disebutkan asal tarian dari daerah kamu masing-masing dikomentar ya. Supaya menjadi bermanfaat dalam berbagi informasi.

3. Sebagai Sarana Media Pertunjukan

Fungsi yang ketiga dari tari adalah media pertunjukan. Contoh dari tari sebagai sarana media pertunjukan adalah Sendratari Ramayana, di Candi Prambanan.

Ini sangat menunjukkan seni keindahan tari yang telah dipersiapkan sebelumnya.

4. Sebagai Sarana Media Pendidikan

Tidak hanya sebagai hiburan saja, tarian di Indonesia memiliki banyak pesan moral dalam kehidupan sehari-hari. Ini sangat mendalami peran tari dalam dunia pendidikan.

Contohnya saja tari barong, tarian tersebut mengajarkan untuk berbuat kebaikan walaupun kejahatan ada di dunia ini. MasyaaAllah sekali bukan?

5. Sebagai Sarana Pembersihan Jiwa

Fungsi tari untuk seniman mungkin lebih kepada sarana pembersihan jiwa atau katarsis. Tarian ini biasanya dimainkan oleh para seniman untuk memperdalam penghayatan terhadap seni.

Dari kelima fungsi diatas, tergambar jelas bahwasanya tari adalah bagian penting yang ikut andil dalam masyarakat. Menjadi bagian tersendiri dalam kehidupan sehari-hari.

Unsur-Unsur Seni Tari

Unsur-Unsur Seni Tari

Dalam dunia tari, tari memiliki dua unsur yaitu unsur utama dan unsur pendukung. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut ini.

1. Unsur Utama Dalam Kesenian Tari

Gerakan yang tidak memiliki unsur sebagai tarian tidak bisa dikatakan menjadi tari. Jika salah satu dari unsur ini tidak ada maka gerakan tersebut tidak termasuk tari.

Berikut penjelasan lengkap mengenai unsur utama dalam seni tari yaitu wiraga, wirasa, dan wirama:

  • Wiraga (Raga) adalah unsur yang memperlihatkan gerakan badan, baik dengan posisi berdiri ataupun duduk.
  • Wirama (Irama) adalah unsur irama yang bisa menyatukan antara gerakan badan dan musik pengiringnya. Baik dari segi irama maupun temponya.
  • Wirasa (Rasa) adalah unsur yang mampu menyampaikan sebuah perasaan yang ada di jiwa. Baik melalui sebuah gerakan dan tarian atau ekspresi penarinya.

2. Unsur Pendukung Seni Tari

Unsur ini hanyalah sebagai pemikat atau pencari perhatian orang yang melihat agar tarian kelihatan lebih menarik. Meskipun unsur ada yang tidak terpenuhi, gerakan ritmis bisa dikatakan gerakan tari.

Namun, sebaiknya lebih baik kalau unsur pendukung ini dipenuhi agar memiliki daya pesona yang kuat dalam suatu pertunjukan. Unsur pendukung tari adalah:

  • Ragam Gerak
    Tarian akan terlihat indah apabila semua anggota badan berkolaborasi. Bukan hanya tangan dan kaki, tetapi kombinasi lirikan mata dan raut wajah, termasuk ekspresi wajah sendiri. Ini akan menimbulkan daya tarik tersendiri.
  • Ragam Iringan
    Tarian bisa dinikmati jika ada musik atau iringan yang ritmis dengan gerakan tari. Munculah sebuah perpaduan antara musik yang indah dan gerakan tubuh.
  • Rias dan Kostum
    Unsur ini sangat penting dalam tari, mengapa? Tanpa riasan wajah dan kostum sebuah tarian pasti terasa hambar, tidak memiliki makna dan tidak menarik buat ditonton bukan?
  • Pola Lantai/Bloking
    Tari akan terlihat berseni ketika pola lantainya juga indah. Karena, seorang penari tidak mungkin berdiri dalam satu titik untuk waktu yang lama, jelas akan menyesuaikan tempat dan penontonnya.

Itulah beberapa unsur-unsur tari yang harus dilengkapi dan harus diperhatikan dalam membuat tarian jauh lebih bermakna dan bagus.

Jenis-Jenis Seni Tari

Jenis-Jenis Seni Tari

Tari sendiri memiliki banyak sekali ragam jenis di dalam kesenian ini. Tetapi, pada dasarnya hanya ada pengelompokkan menjadi 2 jenis tarian berikut penjelasannya.

1. Jenis Tari Berdasarkan Jumlah Penarinya

Di dalam sebuah kesenian tari, pasti memiliki subjek utama dalam menjalankan tarian tersebut. Subjek tersebut adalah penari, dimana yang lain hanya pendukung agar lebih indah.

Seperti para pemain musik yang mengiringi tari tersebut, dan lain sebagainya. Maka dari itu, tidak akan dikatatakan ragam tari jika subjek utama ini tidak ada.

Jenis tari berdasarkan jumlah penarinya dibagi menjadi beberapa kategori. Berikut penjelasannya:

  1. Tari Tunggal (solo) adalah tari yang dibawakan oleh satu orang penari. Baik itu penari laki-laki maupun perempuan. Contoh tari tunggal adalah tari gatot kaca asal Jawa Tengah.
  2. Tari Berpasangan (duet) adalah tari yang dibawakan oleh dua orang penari. Baik itu penari laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan atau campur laki-laki dan perempuan. Contoh tari berpasangan adalah tari topeng asal Jawa Barat.
  3. Tari Berkelompok (group) adalah tari yang dibawakan oleh banyak orang atau berkelompok. Penari biasanya lebih dari 2 orang, baik dilakukan dengan lawan jenis dan sesama jenis. Contoh tari berkelompok adalah tari saman yang berasal dari Aceh.

Itulah merupakan beberapa bentuk seni tari.

2. Jenis Tari Berdasarkan Genre/Alirannya

Tari dibedakan menjadi beberapa jenis, salah satunya berdasarkan genre atau alirannya. Hal ini mencangkup aliran gerakan tarian itu sendiri dan variasi musik yang dibawakan.

Aliran seni tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 kategori, adapun berikut adalah penjelasan lengkapnya dari berbagai jenis tari berdasarkan alirannya.

a. Tari Tradisional

Tari tradisional adalah tarian yang diwariskan dari masa ke masa sejak zaman dahulu, yang mana dilestarikan lalu menjadi budaya di sebuah daerah.

Dalam tarian tersebut tentu terdapat nilai, filosofi, simbol dan unsur religius. Tari tradisional biasanya tidak akan berubah dari masa ke masa.

Dari segi pakaian tari, rias, kostum dan tarian itu sendiri. Karena tarian seperti ini biasanya salah satu tujuannya adalah agar tetap terjaga dan tidak hilang dimakan zaman.

Contoh mengenai tari tradisional khas Indonesia adalah tari kecak dan tari legong. Berikut adalah beberapa jenis kelompok dari tari tradisional.

1. Tari Tradisional Klasik

Tari ini merupakan tarian tradisional yang dikembangkan oleh kalangan bangsawan istana atau keraton saja. Dapat dikatakan tarian ini tidak boleh diganti gerakannya, sama seperti tari tradisional.

Karena walaupun hanya ditambah sedikit gerakan akan merubah tarian tradisional klasik, supaya tetap lestari dan tidak merusak nilai sebuah tarian itu sendiri.

Ciri seni tarian tradisional klasik adalah tarian yang bernuansa anggun dan berwibawa, juga jubah dan aksesoris mewah yang dikenakan oleh para penari.

Biasanya tarian ini diadakan untuk menyambut sebuah tamu kehormatan dan berkebangsaan. Contoh dari tarian ini adalah tari bedhaya serimpi asal Jawa Tengah dan tari sang hyang asal Bali.

2. Tari Tradisional Kerakyatan

Kebalikan dari tari tradisional klasik, adalah tari tradisional kerakyatan justru dikembangkan dari masyarakat kaum bawah atau rakyat biasa.

Tari tradisional kerakyatan gerakannya tidak terlalu baku, bahkan bisa di padukan dengan gerakan baru yang lebih menarik. Karena, tarian ini tidak harus memiliki syarat berbelit.

Tari tradisional kerakyatan biasanya dilaksanakan atau di adakan dalam bentuk upacara perayaan. Contoh tarian ini adalah tari jaipong asal Jawa Barat dan tari lilin asal Sumatera Barat.

b. Tari Kreasi Baru

Tari kreasi baru adalah sebuah tarian yang dikembangkan oleh koreografer atau penata tari. Seni gerakan juga jauh dari kata kaku. Gerakan ini bersifat bebas namun tetap estetis dan indah.

Riasan dan iringan musik dalam tari kreasi baru juga sangat beragam. Tergantung dengan tema dan tujuan yang ingin dibawakan oleh penari tersebut.

Adapun, tari kreasi dibagi menjadi 2 bagian. Yaitu tari kreasi baru pola tradisi dan tari kreasi baru pola non tradisi. Berikut penjelasannya:

  • Tari kreasi baru pola tradisi adalah tari yang menggunakan sentuhan unsur tradisional. Baik gerakan, rias, kostum dan iramanya. Ada nilai-nilai tradisi yang dibawakan dalam jenis tarian ini.
  • Tari kreasi baru pola non tradisi adalah tari yang menggunakan sama sekali unsur tradisional dalam tariannya. Baik itu gerakan, rias, kostum dan irama. Bisa juga disebut ini adalah tarian modern.

c. Tari Kontemporer

Tarian jenis ini merupakan sebuah tarian yang menggunakan gerakan-gerakan yang bersifat simbolik, unik dan mengandung pesan tertentu di dalamnya.

Irama musik yang digunakan juga tidak biasa, cukup dibilang unik. Mulai dari musik sederhana, orkestra, sampai musik flutyloops yang diambil dari teknologi musik digital.

Riasan wajah dan kostum dari tarian ini juga terbilang aneh sesuai dengan tema yang dibawakan. Terbilang aneh, mungkin karena tarian ini yang biasanya membawakan sebuah gerakan mengenang tokoh/cerita.

Contoh Seni Tari di Indonesia

Contoh Seni Tari di Indonesia

Ada beberapa contoh seni tari di Indonesia yang tersebar. Adapun berikut adalah contoh tarian di Indonesia beserta penjelasan singkatnya.

1. Tari-Tarian Daerah Aceh

Beberapa tarian dari daerah istimewa dari Aceh diantarannya adalah sebagai berikut:

  • Tari Seudati adalah jenis tarian asal Arab sehingga memiliki latar belakang agama Islam. Tarian ini sangat dinamis penuh keseimbangan dengan suasana kegamaan. Seni tari ini sangat terkenal dan paling digemari oleh masyarakat Aceh.
  • Tari Saman Meuseukat adalah contoh tari asal Aceh yang penarinya duduk berbanjar dengan iringan irama yang sangat dinamis. Merupakan jenis tari yang penuh syair ajaran kebajikan terutama agama Islam.

2. Tari-Tarian Daerah Bali

Beberapa contoh tarian dari daerah Bali diantaranya adalah sebagai berikut ini:

  • Tari Legong adalah tarian yang berasal dari daerah Bali dengan latar belakang kisah cinta seorang Raja dari Lasem. Jenis tarian ini dibawakan secara dinamis dan sangat memikat hati.
  • Tari Kecak adalah tari yang berdasarkan cerita Kitab Ramayana yang mengisahkan bala tentara monyet Hanuman dan Sugriwa.
  • Tari Pendet adalah tarian yang merupakan tarian pemujaan yang banyak digunakan di pura sebagai tempat ibadah umat Hindu Bali di Indonesia. Sebuah tarian melambangkan penyambutan turunnya dewata ke dunia.

3. Tari-Tarian Daerah Bengkulu

Adapun contoh tarian yang berasal dari daerah Bengkulu adalah sebagai berikut:

  • Tari Andun adalah contoh tarian daerah Bengkulu Selatan merupakan tarian untuk menyambut para tamu kehormatan.
  • Tari Bidadari Terminang Anak adalah tarian ini diartikan sebagai seorang bidadari yang tengah meminang anak. Jenis tarian adat yang satu ini berasal dari Rejang Lebong.

4. Tari-Tarian DKI Jakarta

Adapun contoh tarian asal DKI Jakarta adalah sebagai berikut:

  • Tari Topeng adalah tarian asal Betawi yang digunakan untuk menyambut tamu agung. Tarian ini pembawaannya sangat tegas dan dinamis sekali.
  • Tari Yapong adalah tarian yang merupakan tari persembahan dalam rangka menghormati tamu negara. Jadi, dalam membawakannya penuh dengan rasa hikmat.

5. Tari-Tarian Daerah Jambi

Beberapa contoh tari-tarian dari daerah Jambi adalah sebagai berikut:

  • Tari Sekapur Sirih adalah tari yang merupakan jenis tari persembahan juga. Tarian adat Jambi ini mempunyai banyak persamaan dengan tarian Melayu.
  • Tari Selampir adalah tarian yang termasuk dalam jenis pergaulan muda-mudi yang sangat digemari di daerah Jambi.

6. Tari-Tarian Daerah Jawa Barat

Contoh tarian asal Jawa Barat sendiri juga memiliki tarian daerah seperti:

  • Tari Kuncaran adalah tarian yang menggambarkan rasa dendam kesumat seorang raja karena telah ditolak cintanya.
  • Tari Merak adalah tari yang mengisahkan kehidupan seekor burung merak yang sangat indah dan memukau. Pembawaan penari merak ini sangat gemulai dan mempesona sekali.

7. Tari-Tarian Daerah Jawa Tengah

Terakhir, contoh seni tari daerah Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

  • Tari Serimpi adalah tarian keraton pada waktu silam dengan suasan agung, lembut dan sangat menawan.
  • Tari Blambangan Cakil adalah mengisahkan perjuangan Srikandi waktu melawan raksasa Buto Cakil. Tarian ini melambangkan penumpasan terhadap sifat angkara murka.

Nah, itulah materi seni tari dari kami dosenmuda.id semoga dapat dijadikan acuan dalam menambah wawasan dalam kesenian tari.

Untuk itu silakan dipelajari dan dipahami, jangan lupa dibagikan kepada teman-teman sekalian. Silakan ajukan pertanyaan dibawah apabila ada pertanyaan yang harus kami jawab.

Originally posted 2022-07-21 19:24:36.

Baca Juga

Bagikan:

Dosen Muda

Hamba Allah yang ingin menjadi orang bermanfaat bagi sesama manusia. Suka travelling dan wisata kuliner.

Leave a Comment