Teks Cerita Rakyat

Dosen Muda

Teks Cerita Rakyat

Teks Cerita Rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat pada masa lampau. Cerita rakyat ini berkembang luas di masyarakat yang mana biasanya menceritakan kekayaan budaya dan sejarah oleh setiap bangsa.

Legenda atau dongeng banyak berkembang di Indonesia. Dongeng dan legenda ini dulunya dituturkan lisan dari generasi ke generasi.

Sampai kini ketika budaya tulis menulis ada barulah legenda dan dongeng itu dituliskan menjadi teks cerita rakyat.Karya sastra ini banyak diajarkan di sekolah, mulai dari SD sampai SMA.

Teks ini erat sekali dengan kondisi sosial budaya masyarakat dan memiliki nilai moral yang bagus. Bagaimana cara membuat cerita rakyat? Pahami dulu pengertian hingga ciri-cirinya berikut ini.

Pengertian Teks Cerita Rakyat

Pengertian Teks Cerita Rakyat

Teks cerita rakyat adalah sebuah cerita turun temurun yang sudah berkembang luas di sebuah daerah. Biasanya cerita ini mengisahkan legenda dan asal-usul sebuah situs atau tempat yang ada di daerah tersebut.

Pada awalnya cerita rakyat bersifat lokal. Cerita ini hanya menyebar di daerahnya sendiri. Cerita ini pada zaman dulu disampaikan secara lisan.

Dongeng legenda ini biasa disampaikan orang tua kepada anaknya sebagai cerita pengantar tidur. Tapi dongeng ini mengandung nilai positif yang mengajarkan masyarakat untuk berperilaku baik sesuai norma.

Cerita rakyat ditandai dengan anonimitas pengarangnya. Cerita turun temurun ini takkan bisa dilacak siapa pencipta pertamanya.

Cerita ini hanya dikenal berasal dari daerah mana, tapi tak diketahui siapa yang mendongengkannya pertama kali.

Karena Indonesia terdiri dari banyak suku dan budaya, maka hampir di semua wilayahnya memiliki cerita rakyat sendiri.

Cerita ini berkembang sesuai kearifan lokal dan norma yang dianut masyarakat suku tersebut. Contohnya banyak seperti legenda Danau Toba, legenda Situ Bagendit, dan lain-lain.

Ciri-Ciri Teks Cerita Rakyat

Ciri-Ciri Cerita Rakyat

Berikut adalah beberapa karakteristik teks cerita rakyat:

  • Awalnya disampaikan lisan sebelum budaya baca tulis berkembang.
  • Penulis atau pencipta aslinya tidak diketahui.
  • Disampaikan dari generasi tua ke yang muda.
  • Sifatnya cerita tradisional.
  • Diperkaya dengan nilai luhur budaya lokal.
  • Ada banyak versi karena setiap penutur bisa memodifikasi cerita sesuka hati.
  • Susunan dan pengungkapannya berbentuk klise (tanpa variasi).

Fungsi Teks Cerita Rakyat

Fungsi Cerita Rakyat

Apa saja fungsi dari teks cerita rakyat? Berikut beberapa fungsi cerita rakyat pada umumnya dalam berbagai macam aspek di kehidupan.

1. Sarana Pendidikan

Cerita rakyat dibuat untuk menyampaikan pesan moral yang positif kepada anak-anak.

Orang tua ingin mendidik anaknya dengan cara yang lebih menarik, sehingga mereka menceritakan dongeng atau legenda yang disisipi pesan moral.

2. Sarana Hiburan

Cerita rakyat juga bisa menjadi sarana hiburan bagi masyarakat. Orang bisa mendapatkan hiburan ketika mendengarkan pendongeng atau membaca cerita rakyat dalam bentuk buku.

Cerita rakyat bisa menjadi sarana rekreasi yang memunculkan ide dan kreativitas pembacanya.

3. Sarana Penggalang

Cerita rakyat bisa mengikat masyarakat dengan latar belakang budaya dan adat yang sama. Karena cerita rakyat berasal dari rakyat itu sendiri.

Cerita memiliki latar belakang yang sesuai dengan karakter masyarakatnya.

4. Mempertahankan Nilai dalam Masyarakat

Nilai positif seperti kebaikan, kerukunan, ramah tamah, dan lain sebagainya sangat penting untuk dijaga. Salah satunya dengan cerita rakyat.

Untuk menjaga generasi agar tidak melupakan budayanya sendiri, maka cerita rakyat bisa jadi sarana yang tepat.

Struktur Teks Cerita Rakyat

Struktur Teks Cerita Rakyat

Struktur teks cerita rakyat ada 3 yaitu tahap pengenalan, tahap peristiwa dan tahap resolusi. Cerita rakyat memiliki struktur sebagai berikut :

  1. Tahap Pertama/Pengenalan : merupakan tahap pengenalan tokoh-tokoh yang ada di sebuah cerita rakyat, di bagian ini latar belakang sebuah cerita rakyat juga dikenalkan.
  2. Tahap Peristiw/Klimaks : merupakan tahap yang muncul ketika tokoh-tokoh penting saling berseteru atau berkonflik, bagian utama dari sebuah cerita rakyat berada disini.
  3. Tahap Penyelesaian/Resolusi : merupakan tahap yang muncul ketika tokoh protagonis dalam sebuah cerita rakyat menemui jalan keluar dari masalah dan tokoh antagonis gagal dalam mencelakai tokoh protagonis.

Jenis-Jenis Teks Cerita Rakyat

Jenis-Jenis Cerita Rakyat

Seorang ahli sastra bernama William Bascom mengklasifikasikan cerita rakyat menjadi 3 jenis yaitu:

1. Mitos

Mitos ternyata adalah prosa rakyat yang dianggap oleh sebagian besar orang pernah terjadi di masa lampau. Suatu cerita mitos dianggap suci oleh sang empu.

Ciri khas cerita mitos adalah tokoh utama yang berupa dewa atau manusia berkekuatan separuh dewa.

Tempat kejadian mitos juga berupa dunia lain atau tanah imajinasi yang tak bisa sepenuhnya dipahami oleh masyarakat.

Latar belakang waktu yang digunakan adalah jauh di masa lampau. Bahkan sebelum peradaban manusia berkembang di tempat tersebut.

2. Dongeng

Sang empu dongeng menganggap prosa ini benar-benar terjadi. Tapi tidak ada waktu yang pasti kapan dan dimana dongeng tersebut terjadi.

Contohnya adalah dongeng tentang kancil atau dongeng tentang raja, ratu, putri, pangeran, dan kehidupan kerajaan.

3. Legenda

Legenda adalah cerita yang dianggap pernah nyata terjadi oleh sebagian besar masyarakat. Legenda umumnya mendapat penokohan manusia biasa atau orang dengan kekuatan super.

Legenda juga banyak yang melibatkan situs alam di kehidupan nyata.

Legenda terjadi di dunia manusia dan tempatnya benar-benar ada. Setting waktu dari legenda ini masih dianggap belum begitu lama dibandingkan dongeng.

Legenda juga tidak dianggap suci oleh sang empu. Tapi legenda begitu melekat karena situsnya sendiri ada hingga sekarang.

Macam-Macam Teks Cerita Rakyat

Macam-Macam Cerita Rakyat

Adapun berikut adalah macam-macam teks cerita rakyat:

1. Sage

Sage adalah sebuah cerita fantasi yang menggabungkan peristiwa sejarah faktual dengan imajinasi penuturnya. Contohnya adalah Joko Tingkir, Hang Tuah, dan lain-lain.

2. Fabel

Fabel adalah cerita rakyat turun temurun dengan tokoh binatang. Pada cerita itu, binatang layaknya manusia yang bisa bicara dan berpikir. Fabel paling terkenal contohnya Si Kancil yang Bijak.

3. Jenaka

Cerita rakyat jenaka ini muncul dengan tujuan menghibur masyarakat. Ceritanya dibumbui dengan humor, tapi tetap ada pesan moral yang diselipkan. Contohnya: Pak Pandir, Pak Kodok, Pak Belalang, dan lain-lain.

4. Parabel

Tokoh dalam cerita ini adalah benda mati. Bisa berupa awan, batu, matahari, bulan, dan lain sebagainya. Cerita ini dibuat untuk menyampaikan pesan moral tertentu.

5. Paralel

Cerita ini memiliki tokoh utama hewan dan juga manusia. Ceritanya mengandung nilai moral yang bagus. Contohnya: Ramayana, Mahabarata, dan lain-lain.

6. Cerita Berbingkai

Cerita ini bentuknya bercabang, dimana di dalam cerita masih ada cerita lainnya. Cerita berbingkai yang paling populer adalah Negeri 1001 malam.

Unsur-Unsur Teks Cerita Rakyat

Unsur-Unsur Teks Cerita Rakyat

Ada 2 jenis unsur yang membangun cerita rakyat yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut adalah penjelasan secara lengkapnya.

1. Unsur Intrinsik Cerita Rakyat

  • Tema cerita.
  • Alur cerita yang terdiri dari pengenalan tokoh, konflik, hingga penyelesaian konflik. Alur ini sudah menjadi aturan baku yang tak bisa diubah dalam cerita rakyat.
  • Latar tempat
  • Latar waktu yang biasa mengambil setting zaman dulu.
  • Latar suasana yang menggambarkan ramai, menyeramkan, mendung, dan lain-lain.
  • Tokoh dan juga penokohan (penjabaran sifat tokoh) yang terdiri dari protagonis dan antagonis.
  • Sudut pandang penulis/penutur. Pada cerita rakyat biasanya penulis mengambil sudut pandang orang ketiga (serba tahu).
  • Amanat atau pesan yang diselipkan dalam cerita.

2. Unsur Ekstrinsik Cerita Rakyat

  • Kondisi sosial budaya masyarakat.
  • Agama masyarakat.
  • Kondisi politik pada masa cerita rakyat diciptakan.
  • Pembawaan pendongeng.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Rakyat

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Rakyat

Berikut ini adalah beberapa kaidah kebahasaan teks cerita rakyat:

1. Menggunakan Kata Pronomina

Pronominal adalah kata ganti dari orang atau benda. Contohnya: ia, dia, kamu, aku, mereka, itu, beliau, dan lain-lain.

2. Menggunakan Frasa Adverbial

Frasa adverbial adalah gabungan kata yang menunjukkan keterangan kata kerja. Misalnya: sebentar, cepat, lama, lambat, sungguh ajaib, biasa saja, terlalu cepat, dan lain-lain.

3. Menggunakan Verba Material

Kata kerja ini bisa dilihat oleh orang lain atau benar-benar dilakukan oleh tokoh. Contoh kata kerja material adalah: membaca, duduk, berlari, menulis, melihat, mendaki, dan lain-lain.

4. Menggunakan Konjungsi Temporal

Konjungsi adalah kata hubung. Temporal berarti menghubungkan antara 1 waktu dengan waktu berikutnya. Misalnya: selanjutnya, berikutnya, kemudian, setelah, sejak saat itu, jika, apabila, dan lain-lain.

Contoh Teks Cerita Rakyat

Contoh Teks Cerita Rakyat

Cerita Si Kancil yang Pintar dan Buaya

Suatu ketika hiduplah seekor kancil kecil di hutan belantara. Tubuhnya kecil dengan kaki yang ramping. Ia bebas berkeliaran di hutan untuk mencari buah-buahan dan tumbuhan. Meskipun kecil ia dikenal sebagai hewan yang cerdas dan pintar.

Suatu hari si kancil ingin pergi ke seberang sungai. Ia melihat ada pohon jambu yang buahnya sudah merah matang. Ia ingin menikmati buah jambu itu sepuasnya. Ia begitu bersemangat dan mengayunkan langkahnya dengan cepat ke arah sungai.

Tapi setibanya di pinggir sungai, si kancil langsung menghentikan langkahnya. Ia melihat ada banyak buaya yang sedang bersantai di dalam sungai. Si kancil terdiam sejenak sambil merenung. Tak beruntung, buaya segera menyadari ada kancil di pinggir sungai.

Buaya yang lama menaruh dendam pada kancil sangat gembira. Buaya berharap kancil akan segera terpeleset masuk ke sungai agar para buaya bisa segera memakannya. “Wahai kancil, apa kau sekarang sudah dengan senang hati mau menyerahkan diri pada kami?” tanya buaya terbesar disana.

“Apa? Kau kira aku mau jadi santapanmu buaya?” jawab si kancil. Ia kemudian mencari ide untuk bisa sampai ke sisi lain sungai. “Buaya aku sebenarnya mendapatkan perintah dari raja untuk mengundang kalian semua ke istananya. Disana sudah ada banyak daging untuk kalian!”.

“Aku takkan tertipu lagi dengan ulahmu kancil!” teriak pemimpin buaya. “Terserah kalau kau tak percaya. Tapi semua hewan di hutan ini akan berangkat kesana esok pagi. Sang raja pasti akan tersinggung kalau kalian tak mau datang. Raja pasti berpikir untuk menghukum kalian yang sombong!”

“Apakah benar itu kancil? Kalau begitu kami akan datang” teriak buaya yang mulai terperdaya. Si kancil pun tersenyum lebar dan berkata “Tapi aku harus membuat laporan berapa jumlah buaya yang akan datang pada raja. Tolong hitung jumlah anggotamu wahai pemimpin buaya!”

Pemimpin buaya mulai bingung. Ia sebenarnya tak bisa berhitung lebih dari 3. “Bagaimana bisa? Aku bahkan tak bisa berhitung!”. Si kancil semakin gembira dalam hatinya. Ia kemudian menawarkan bantuan kepada buaya “Bagaimana kalau aku bantu kalian berhitung? Tapi kalian harus berjajar dulu!”

Para buaya yang tak sabar akan mendapat jamuan makan lezat segera berenang membentuk barisan. Kemudian si kancil mulai berhitung. Ia sebenarnya menjadikan para buaya sebagai jembatan dan pura-pura menghitung sambil menginjak para buaya.

Sampai di tepian lain sungai, si kancil berkata “Wahai para buaya, jumlah kalian ada 10 ekor. Tapi, jamuan makan dari raja sudah selesai 1 bulan lalu.” Mendengar itu, pimpinan buaya jadi marah besar. Ia berteriak kepada si kancil.

“Kurang ajar kau dasar hewan kecil! Beraninya kau menipu kami yang buas dan ganas ini. Hei tunggu disitu, aku akan menangkapmu. Kesinilah masuk ke air agar aku bisa melahapmu.” Tapi kancil segera pergi menjauh dari sungai sambil tertawa lebar. Ia tak menghiraukan buaya yang mengamuk.

Kancil akhirnya bisa menikmati buah jambu air yang sudah masak di tepi lain sungai itu. Dalam hati ia berterima kasih kepada para buaya yang bisa dengan mudah ditipunya. Ia berhasil memanfaatkan sifat serakah buaya untuk bisa mencapai sisi sungai.

Contoh Teks Cerita Rakyat dan Strukturnya

Contoh Teks Cerita Rakyat dan Strukturnya

Dongeng Asal Usul Telaga Tiga Warna

(Pengenalan)

Pada suatu hari, hiduplah sepasang raja dan ratu yang memiliki putri cantik jelita. Karena rasa sayangnya begitu besar, raja dan ratu selalu menuruti apapun permintaan sang putri. Hingga ia tumbuh menjadi perempuan yang penuh kemanjaan dan kemewahan. Semua keinginannya harus terwujud.

(Peristiwa – Klimaks)

Tak lama lagi sang putri akan segera masuk usia 17 tahun. Raja memerintahkan pada semua rakyatnya untuk membawakan hadiah ulang tahun pada putri. Raja mengutus semua rakyat mengumpulkan hadiah terbaiknya. Para pengawal ditugaskan untuk membawanya ke istana.

Semua hadiah berupa emas dan batu permata diubah menjadi kalung yang indah dan mewah. Sang raja menyimpannya sampai hari ulang tahun tiba. Ia menyimpan kalung itu dalam sebuah kotak mewah berlapis kain sutra merah.

Tiba saatnya hari ulang tahun sang putri tiba. Raja dan ratu datang ke kamar putri dan membawa kotak hadiah itu. Sang putri sangat senang melihat orang tuanya membawa hadiah mewah. Ia segera membuka kotak itu. Tapi wajahnya berubah jadi muram.

Sang putri ternyata tak menyukai kalung yang diberikan oleh raja. Ia memerintahkan pengawal untuk membuang kalung itu. Sang raja pun masih berusaha agar sang putri mau menerima hadiah kalungnya. Tapi putri tetap berkeras hati, ia tak lagi mau melihat orang lain yang membuatnya marah.

Sang ratu yang melihat keegoisan putrinya masih mencoba bersabar. Ia mengambil kalung dari tangan pengawal dan mencoba memakaikannya ke leher sang putri. Tapi anak manja yang sedang emosi itu segera menepis tangan ibunya. Maka, jatuhlah kalung itu berhamburan ke lantai.

Raja dan ratu telah kehabisan kata-kata. Ia sangat sedih melihat kelakuan anaknya itu. Ia keluar kamar dan menyampaikan kepada para Menteri bahwa sang putri tak suka dengan hadiahnya. Raja dan ratu seketika menangis di hadapan menterinya. Para menteri juga ikut menangis tanpa henti.

Kabar kelakuan sang putri dengan cepat menyebar ke penjuru kerajaan. Rakyat yang mendengar berita itu juga langsung menangis tanpa bisa berbuat apa-apa. Tak disangka, di kamar tuan putri mulai muncul sumber air yang menyembul tanpa henti.

Sumber itu ada tepat dimana permata kalung terjatuh. Putri panik dan mencoba melarikan diri. Tapi dimanapun ia lari, ternyata air mulai muncul tanpa henti. Selang beberapa hari, mata air semakin besar dan menggenangi kerajaan itu.

Rakyat yang panik langsung mencoba menyelamatkan diri. Mereka berbondong-bondong pergi ke tempat yang lebih tinggi di pegunungan. Sedangkan keluarga kerajaan masih mencoba bertahan di dalam istana. Tapi malangnya, istana itu semakin terendam sampai hilang tak berbekas.

(Penyelesaian/resolusi)

Kerajaan itu telah berubah menjadi danau yang besar. Uniknya danau ini memiliki warna air yang berbeda. Kadang air danau bisa berwarna merah, biru, hijau, dan kuning. Hingga masyarakat sekitar memberikan nama situs tersebut dengan sebutan danau tiga warna.

Banyak teks cerita rakyat asli dari Indonesia yang membawa pesan moral. Cerita ini bisa diajarkan di sekolah-sekolah, terutama bagi anak-anak untuk menanamkan nilai positif.

Cerita rakyat asli Indonesia juga bisa menjadi warisan budaya bagi generasi mendatang. Demikian dari dosenmuda.id mengenai teks cerita rakyat semoga bermanfaat dan menjadi ladang ilmu bagi para pembaca sekalian.

Originally posted 2022-07-20 07:24:19.

Baca Juga

Bagikan:

Dosen Muda

Hamba Allah yang ingin menjadi orang bermanfaat bagi sesama manusia. Suka travelling dan wisata kuliner.

Tags

Leave a Comment